IHSG Sentuh 8.000 Usai BI Pangkas Suku Bunga

Rabu, 17 September 2025 | 15:07:18 WIB
IHSG Sentuh 8.000 Usai BI Pangkas Suku Bunga

JAKARTA - Pasar modal Indonesia kembali menunjukkan sentimen positif setelah keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%. Kebijakan moneter yang diumumkan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo ini langsung mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level psikologis 8.000, sebuah pencapaian penting yang menandai optimisme investor di tengah dinamika global.

Sesaat setelah pengumuman tersebut, IHSG tercatat melonjak 0,63% ke posisi 8.007,13. Pencapaian ini sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa pasar merespons positif langkah bank sentral dalam menjaga stabilitas perekonomian dan mendorong pertumbuhan investasi.

Saham Perbankan Jadi Motor Penguatan

Saham-saham di sektor perbankan langsung mencatatkan kenaikan signifikan. Bank Permata (BNLI) dan Bank Tabungan Negara (BBTN) menjadi dua emiten dengan lonjakan tertinggi. Sementara itu, Bank Central Asia (BBCA) dan Bank CIMB Niaga (BNGA) justru masih mengalami tekanan koreksi.

Fenomena ini memperlihatkan bahwa investor cenderung mengincar saham-saham perbankan menengah yang dianggap memiliki ruang pertumbuhan lebih besar seiring penurunan suku bunga, yang pada gilirannya dapat menurunkan biaya dana (cost of fund).

Transaksi Menggeliat, Kapitalisasi Pasar Naik

Tingginya antusiasme investor juga tercermin dari nilai transaksi perdagangan yang mencapai Rp13,32 triliun. Sebanyak 28,86 miliar saham berpindah tangan dalam 1,73 juta kali transaksi. Kondisi ini turut mendongkrak kapitalisasi pasar menjadi Rp14.524 triliun.

Dengan pencapaian tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menegaskan perannya sebagai motor investasi domestik, sekaligus menjadi barometer kepercayaan pasar terhadap stabilitas kebijakan moneter nasional.

Sektor Teknologi Pimpin Kenaikan

Selain perbankan, sektor teknologi juga menjadi bintang pada perdagangan kali ini. Indeks sektor teknologi naik 2,09%, sementara sektor kesehatan turut menguat 1,57%.

Lonjakan sektor teknologi terutama disokong oleh saham Multipolar Technology (MLPT), emiten milik konglomerat Lippo James T. Riady, yang menyentuh batas auto reject atas (ARA) dengan kenaikan 20%.

Dalam tiga hari berturut-turut, MLPT konsisten mencatat tren positif, dan pada sesi I perdagangan hari Rabu (17 September 2025), saham ini parkir di level 131.025. Tidak hanya itu, MLPT juga menjadi salah satu kontributor utama penguatan IHSG dengan sumbangan 9,6 indeks poin.

Dinamika Kebijakan BI dan Implikasinya

Kebijakan BI tidak hanya memangkas suku bunga acuan, tetapi juga menurunkan suku bunga pendukung lain. Deposit Facility dipotong sebesar 50 bps menjadi 3,75%, sementara Lending Facility dipangkas 25 bps menjadi 5,50%.

Pemangkasan ini merupakan langkah konsisten BI sejak awal tahun, di mana total sudah dilakukan empat kali pemangkasan suku bunga. Dimulai pada Januari, Mei, Juli, hingga Agustus 2025, suku bunga acuan turun dari posisi 6,00% di Desember 2024 menjadi 5,00% sebelum kemudian kembali dipangkas ke level sekarang.

Langkah ini dianggap sebagai upaya BI untuk menjaga daya dorong perekonomian domestik, memperkuat likuiditas, dan mendorong konsumsi rumah tangga serta pembiayaan sektor produktif.

Sentimen Global: Menanti Keputusan The Fed

Selain faktor domestik, pergerakan IHSG juga masih dipengaruhi dinamika global. Pasar kini menantikan keputusan The Federal Reserve (The Fed) terkait kebijakan suku bunga yang dijadwalkan diumumkan pada Kamis dini hari waktu Indonesia.

Kebijakan suku bunga The Fed akan sangat menentukan arah pergerakan arus modal asing, nilai tukar rupiah, hingga kinerja pasar modal secara keseluruhan. Investor pun diperkirakan akan tetap berhati-hati meski IHSG sempat menembus 8.000.

Prospek IHSG ke Depan

Dengan tren positif yang terjadi, banyak analis memprediksi IHSG berpeluang melanjutkan penguatan. Sektor-sektor yang sensitif terhadap penurunan suku bunga, seperti perbankan, properti, konsumsi, dan teknologi, diproyeksikan menjadi motor pergerakan indeks ke depannya.

Namun demikian, volatilitas pasar tetap harus diwaspadai, terutama menjelang pengumuman kebijakan moneter global. Kombinasi antara faktor eksternal dan internal akan sangat menentukan arah IHSG, baik dalam jangka pendek maupun menengah.

Terkini

Ini Daftar Suku Bunga KPR CIMB Niaga 2025

Kamis, 18 September 2025 | 23:51:25 WIB

Discounted Cash Flow Adalah: Fungsi, Rumus & Contohnya

Kamis, 18 September 2025 | 23:51:24 WIB

21 Ide Usaha Sampingan di Rumah, Bisa Untung Banyak!

Kamis, 18 September 2025 | 23:51:24 WIB