Kolaborasi Indonesia AS Perkuat Perlindungan Kekayaan Intelektual Kreatif

Jumat, 19 September 2025 | 14:22:25 WIB
Kolaborasi Indonesia AS Perkuat Perlindungan Kekayaan Intelektual Kreatif

JAKARTA - Isu perlindungan kekayaan intelektual (KI) semakin menjadi sorotan di era ekonomi digital yang berkembang pesat. Melihat pentingnya hal tersebut, Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) untuk menghadirkan workshop bertajuk “Protecting IP Internationally: What Indonesian Creatives Should Know”.

Kegiatan ini diharapkan mampu memperluas pemahaman para pelaku industri kreatif nasional mengenai pentingnya menjaga hak atas karya mereka di level global.

Menteri Ekraf, Teuku Riefky, menekankan bahwa workshop ini bukan sekadar ajang berbagi wawasan, melainkan juga tonggak kerja sama strategis antara Indonesia dan Amerika Serikat dalam membangun ekosistem KI yang lebih kuat.

“Merupakan kehormatan bagi kami menyambut para pelaku kreatif dan mitra internasional. Workshop ini menandai langkah strategis kerja sama Indonesia–Amerika Serikat dalam mendukung pengembangan ekosistem KI bagi industri kreatif domestik,” ujar Teuku Riefky dalam keterangan pers yang diterima, Kamis.

Peserta dari Berbagai Bidang Kreatif

Workshop ini menghadirkan 30 peserta terpilih yang berasal dari berbagai bidang. Mulai dari kreator digital seperti pengembang gim dan animator, penulis dan ilustrator, seniman komik, pemilik merek dan startup, desainer produk, hingga regulator KI dari pemerintah dan konsultan hukum bisnis kreatif.

Beragamnya latar belakang peserta menunjukkan bahwa isu perlindungan KI tidak terbatas pada satu sektor saja, melainkan mencakup keseluruhan ekosistem ekonomi kreatif. Dari seni pertunjukan hingga produk digital, setiap karya membutuhkan payung hukum agar bisa berkembang secara berkelanjutan.

Apresiasi dan Harapan dari Kemenekraf

Menteri Ekraf Teuku Riefky menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini, seraya menegaskan bahwa perlindungan KI menjadi faktor penting untuk mendukung daya saing ekonomi kreatif nasional.

“Kami berharap diskusi ini menjadi ruang bertukar pengalaman dan wawasan terkait peran penting kekayaan intelektual dalam memperkuat industri kreatif. Manfaatkan kesempatan ini seoptimal mungkin untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam dan hasil yang berdampak,” ucap Riefky.

Workshop ini sendiri merupakan kegiatan perdana hasil kolaborasi Kemenekraf dan Kedubes AS. Ke depan, akan ada rangkaian lanjutan berupa workshop di Kedubes AS, talk show, serta diskusi publik di Pacific Place, Jakarta.

Diplomasi Budaya dan Kolaborasi Internasional

Minister Counselor for Public Diplomacy Kedubes AS, Jason P. Rebholz, menekankan pentingnya membangun sistem KI yang transparan dan dapat diandalkan untuk mendukung perkembangan ide-ide kreatif.

“Kami merasa terhormat dapat bekerja sama dengan Kementerian Ekonomi Kreatif untuk menghadirkan dialog penting ini. Ide-ide kreatif hanya dapat berkembang dan melintasi batas negara ketika dilindungi oleh sistem kekayaan intelektual yang transparan dan dapat diandalkan,” ujarnya.

Jason juga menyoroti tantangan serius yang dihadapi para pelaku industri kreatif, seperti maraknya pembajakan dan pelanggaran hak cipta. Kondisi tersebut kerap merugikan kreator, khususnya studio kecil atau usaha rintisan yang masih terbatas dalam pendanaan dan sumber daya.

Menurutnya, perlindungan KI yang kuat akan memberikan insentif bagi para kreator untuk terus berinovasi. Dengan jaminan hukum yang jelas, pelaku industri bisa lebih berani memperluas produksi, mengembangkan produk baru, hingga membuka lapangan kerja baru.

“Jawabannya adalah pencegahan melalui penegakan hukum yang konsisten, baik daring maupun luring, serta kerja sama praktis antara pemerintah, platform, dan pemegang hak,” tegas Jason.

Menghadirkan Ahli Internasional

Kegiatan ini juga menghadirkan Director of Policy and Legal Affairs dari The International Intellectual Property Alliance (IIPA), Pete C. Mehravari. Kehadirannya menjadi penting karena memfasilitasi diskusi antara sektor swasta dan pemerintah terkait praktik terbaik dalam pengelolaan KI.

Dengan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, workshop ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga mendorong percakapan konkret tentang strategi memperkuat perlindungan KI.

Membawa Indonesia ke Panggung Global

Kerja sama Indonesia dan Amerika Serikat dalam isu KI diharapkan mampu membuka peluang baru. Kolaborasi ini tidak hanya menyangkut pelatihan dan diskusi, tetapi juga mencakup peluang lisensi serta pertukaran pengalaman antarindustri kreatif.

Bagi Indonesia, langkah ini menjadi kesempatan untuk membawa cerita dan karya anak bangsa ke panggung global. Di sisi lain, keterlibatan mitra internasional seperti Amerika Serikat juga dapat memperkaya kapasitas kreatif lokal dengan keahlian dan standar internasional.

Kemenekraf menegaskan komitmennya untuk memperluas jejaring global, memperkuat regulasi, dan meningkatkan perlindungan bagi karya-karya kreatif Indonesia. Kolaborasi lintas negara ini dipandang sebagai bagian dari strategi menjadikan ekonomi kreatif Indonesia kompetitif, berkelanjutan, dan memiliki daya saing di tingkat internasional.

Langkah Konkret Menuju Ekonomi Kreatif Tangguh

Dengan maraknya tantangan berupa pembajakan dan akses pasar yang tidak merata, perlindungan KI semakin penting sebagai fondasi pembangunan ekonomi kreatif. Workshop bersama Kedubes AS ini menjadi salah satu langkah nyata untuk menghadirkan pemahaman lebih luas sekaligus membangun kesadaran bahwa inovasi harus dijaga dengan sistem hukum yang kokoh.

Ke depan, sinergi antara pemerintah, pelaku industri, konsultan hukum, hingga komunitas kreatif menjadi kunci untuk memastikan bahwa karya-karya Indonesia tidak hanya bertahan di dalam negeri, tetapi juga berkiprah secara global.

Terkini