Memasuki periode arus balik perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pelabuhan Poumako di Timika, Papua, bersiap menghadapi gelombang penumpang yang diprediksi mencapai 2.300 orang. Sebagai salah satu pelabuhan utama di Papua, Poumako menjadi sentra pergerakan masyarakat yang kembali ke berbagai wilayah setelah menghabiskan liburan di kampung halaman.
Peningkatan arus balik ini menjadi perhatian khusus pihak otoritas pelabuhan dan operator kapal milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI). Diperkirakan ribuan penumpang ini akan memadati kapal-kapal PELNI yang berlayar dari Pelabuhan Poumako. Persiapan intensif terus dilakukan agar proses kepulangan para penumpang tetap berjalan lancar dan aman di tengah pandemi COVID-19 yang belum sepenuhnya berakhir.
Menurut Kepala Pelni Cabang Timika, Bapak Ari Setiawan, pihaknya telah mengantisipasi lonjakan penumpang dengan penambahan frekuensi pelayaran dan peningkatan protokol kesehatan di kapal. "Kami berkomitmen untuk memastikan seluruh penumpang dapat bepergian dengan aman dan nyaman. Seluruh awak kapal telah menjalani tes kesehatan dan kami juga menyediakan fasilitas kesehatan di atas kapal," ujarnya.
Menghadapi risiko penularan COVID-19, PELNI menerapkan prosedur kesehatan ketat, termasuk kewajiban penggunaan masker, penyediaan hand sanitizer, dan pembatasan kapasitas agar penumpang dapat menjaga jarak aman. Pihak pelabuhan juga telah melakukan koordinasi dengan Satgas COVID-19 setempat untuk membantu pengawasan penerapan protokol kesehatan selama proses embarkasi dan debarkasi.
Dengan meningkatnya jumlah penumpang, pengelola pelabuhan juga menyiapkan posko pelayanan informasi dan bantuan bagi para penumpang. Ini bertujuan agar para penumpang mendapatkan informasi yang tepat mengenai jadwal kapal dan ketentuan yang perlu diikuti selama perjalanan. "Kami ingin memastikan arus balik ini berjalan dengan tertib dan setiap penumpang mendapatkan pelayanan yang maksimal," kata Bapak Agus Santoso, Kepala Pengelola Pelabuhan Poumako.
Adaptasi terhadap kondisi pandemi ini juga terlihat dalam upaya PELNI menjaga kualitas layanan meski dalam keterbatasan kapasitas. “Kami menjaga agar seluruh aktivitas di kapal tetap sesuai SOP dan para penumpang dapat merasa aman. Semoga seluruh perjalanan arus balik kali ini berjalan tanpa hambatan berarti,” tambah Ari Setiawan.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan keselamatan dan kenyamanan perjalanan, kapal-kapal PELNI juga dilengkapi dengan fasilitas tambahan sesuai dengan standar kesehatan. Pemeriksaan kesehatan dan pengecekan suhu tubuh dilakukan secara berkala selama perjalanan, agar para penumpang yang menunjukkan gejala bisa segera mendapatkan penanganan tepat.
Para penumpang yang akan melakukan perjalanan dari Pelabuhan Poumako diimbau untuk memeriksa kembali dokumen perjalanan dan memastikan mematuhi semua syarat dan protokol yang ditetapkan. Ketelitian ini diperlukan agar seluruh proses pemberangkatan dapat berjalan dengan lancar dan tidak mengalami keterlambatan.
Di tengah antusiasme masyarakat dalam arus balik Nataru, pihak pelabuhan dan PELNI menaruh harapan besar agar pengoperasian pelabuhan dapat mendukung economic recovery di Papua dengan memfasilitasi mobilitas masyarakat dari dan ke Timika. Penguatan sektor transportasi laut ini dinilai mampu menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah selama pandemi.
Melihat arus balik yang melibatkan ribuan penumpang ini, PELNI dan Pelabuhan Poumako berharap protokol kesehatan tetap menjadi perhatian utama seluruh pihak terkait. Kolaborasi antara pihak pelabuhan, instansi kesehatan, dan masyarakat diharapkan dapat mencegah potensi lonjakan kasus COVID-19 selama periode arus balik ini.
Dengan semua persiapan dan pengawasan yang dilakukan, diharapkan seluruh penumpang dapat tiba di tujuan masing-masing dengan selamat dan sehat. Partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, baik penumpang maupun pekerja pelabuhan, dalam menaati protokol kesehatan merupakan kunci suksesnya pelaksanaan arus balik Nataru tahun ini di Pelabuhan Poumako, Timika.