Kaikan Henarga BBM Januari 2025: Inilah Perbandingan Harga di Pertamina, Shell, BP, dan Vivo

Rabu, 08 Januari 2025 | 09:51:00 WIB
Kaikan Henarga BBM Januari 2025: Inilah Perbandingan Harga di Pertamina, Shell, BP, dan Vivo

JAKARTA -  Memasuki bulan Januari 2025, konsumen bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia dihadapkan pada kenaikan harga. Kenaikan ini merata di semua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), baik yang dikelola oleh pemerintah maupun oleh perusahaan swasta. Namun, harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Bio Solar tetap stabil.

Penting untuk dicermati, kenaikan harga BBM ini hanya berlaku bagi jenis BBM non-subsidi. Pertalite, misalnya, tetap dibanderol dengan harga Rp 10.000 per liter, sementara Bio Solar masih berada di angka Rp 6.800 per liter. Hal ini menimbulkan berbagai tanggapan dari masyarakat dan pengamat industri energi.

Harga di Berbagai SPBU

Indonesia memiliki berbagai perusahaan yang mengelola SPBU, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. PT Pertamina Persero, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mendominasi pasar SPBU di tanah air. Pertamina menawarkan BBM dengan variasi RON, mulai dari Pertalite dengan RON 90 hingga Pertamax Turbo dengan RON 98. Menariknya, harga BBM Pertamina non-subsidi justru mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya.

Harga BBM di Pertamina (8 Januari 2025):
- Pertalite (RON 90): Rp 10.000
- Pertamax (RON 92): Rp 12.500
- Pertamax Green (RON 95): Rp 13.400
- Pertamax Turbo (RON 98): Rp 13.700
- Dexlite (CN 51): Rp 13.600
- Dex (CN 53): Rp 13.900

Sementara itu, Shell Indonesia, SPBU asal Belanda, dikenal dengan produknya yang sedikit lebih premium dibandingkan Pertamina. Shell menawarkan produk seperti Super dengan RON 92 dan V-Power yang memiliki RON 95.

Harga BBM di Shell (8 Januari 2025):
- Super (RON 92): Rp 12.930
- V-Power (RON 95): Rp 13.650
- V-Power Nitro (RON 98): Rp 13.850
- V-Power Diesel (CN 51): Rp 14.150

Perusahaan multinasional asal Inggris, BP, juga berpartisipasi dalam pasar BBM Indonesia dengan menyediakan BBM mulai dari RON 92 hingga varian diesel.

Harga BBM di BP (8 Januari 2025):
- BP 92 (RON 92): Rp 12.810
- BP Ultimate (RON 95): Rp 13.530
- BP Diesel (CN 48): Rp 13.730
- BP Ultimate Diesel (CN 53): Rp 14.030

Pemain baru di bisnis SPBU Indonesia, Vivo, juga bersaing dengan menawarkan harga BBM yang kompetitif. Vivo dikenal dengan produk Revvo yang memiliki RON 90 hingga RON 95.

Harga BBM di Vivo (8 Januari 2025):
- Revvo 90 (RON 90): Rp 12.680
- Revvo 92 (RON 92): Rp 12.770
- Revvo 95 (RON 95): Rp 13.480
- Diesel Extra (CN 53): Rp 13.850

Menanggapi kenaikan harga BBM ini, pakar ekonomi energi, dr. Irfan Suwandi, menyatakan bahwa fluktuasi harga BBM merupakan hal yang wajar dalam waktu tertentu, terutama dengan latar belakang dinamika harga minyak dunia. "Penting bagi konsumen untuk memahami bahwa harga BBM bisa sangat dipengaruhi oleh harga minyak global dan kebijakan pemerintah terkait subsidi dan pajak," ujarnya.

Irfan juga menambahkan, "Pilihan konsumen seharusnya tidak hanya didasarkan pada harga, tetapi juga kualitas dan efisiensi bahan bakar yang digunakan. Misalnya, BBM dengan RON lebih tinggi biasanya lebih efisien untuk mesin berteknologi baru."

Tips Bagi Konsumen

Sebelum memutuskan untuk mengisi bahan bakar, sangat dianjurkan bagi konsumen untuk memantau harga BBM di SPBU favorit mereka. Variasi harga dapat terjadi antara SPBU yang satu dengan yang lainnya, dan memilih berdasarkan efisiensi bukan hanya harga bisa menghemat biaya dalam jangka panjang.

Sebagai konsumen, memahami pergerakan harga BBM dan memilih sesuai kebutuhan dan efisiensi mesin kendaraan adalah langkah bijak di tengah fluktuasi harga ini. Dengan berbagai pilihan yang ada, konsumen Indonesia diharapkan dapat membuat keputusan yang bijak dan berkelanjutan dalam menggunakan bahan bakar.

Dengan demikian, meskipun terjadi kenaikan harga di awal tahun ini, konsumen masih dapat menemukan pilihan yang paling tepat untuk kendaraan mereka melalui perbandingan harga dan pemahaman akan kebutuhan kendaraan. Maka, pantau terus informasi harga di SPBU yang bersangkutan agar dapat membuat keputusan yang terbaik.

Terkini