Pemerintah Dorong Daerah Kelola Sampah Jadi Energi Listrik: Contoh TPA Benowo, Surabaya

Rabu, 08 Januari 2025 | 09:33:20 WIB
Pemerintah Dorong Daerah Kelola Sampah Jadi Energi Listrik: Contoh TPA Benowo, Surabaya

SURABAYA - Pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, sedang gencar mendorong daerah-daerah di Indonesia untuk mengadopsi sistem pengelolaan sampah menjadi listrik. Sistem ini tengah dipuji atas keberhasilannya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, Surabaya, yang menjadi model percontohan dalam mewujudkan ketahanan energi nasional sejalan dengan program Presiden RI, Prabowo Subianto.

Dalam kunjungannya ke TPA Benowo, Selasa, 7 Januari 2025, Zulkifli Hasan menekankan pentingnya adaptasi sistem pengelolaan sampah menjadi listrik di berbagai daerah. "Sistem di TPA Benowo bisa diduplikasi di daerah lain. Ini langkah penting dalam mendukung ketahanan energi nasional. Kita harus jadikan sampah sebagai sumber daya, bukan beban," ujar Zulhas.

Sistem Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik

Zulkifli Hasan menilai, sistem ini dapat menjadi solusi konkret bagi permasalahan sampah yang kerap menjadi momok seiring pertumbuhan penduduk. Dengan meningkatnya populasi dan pertumbuhan ekonomi, volume sampah pun kian bertambah setiap harinya. Hal ini memunculkan urgensi untuk mengintegrasikan teknologi dalam pengelolaan sampah.

"Ketika penduduk bertambah, otomatis volume sampah pun meningkat. Pengelolaan sampah menjadi energi listrik itu bukan saja membuat kota lebih bersih, tapi juga meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengurangi pencemaran lingkungan," tambah Zulhas, merujuk pada sumber dari Antara.

Selain itu, teknologi yang diterapkan di TPA Benowo bahkan telah mendapat pengakuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyatakan bahwa teknologi tersebut sebanding dengan yang digunakan di Singapura. "Kunjungan Pak Menko Pangan ini memastikan bahwa sistem bisa diterapkan di seluruh wilayah Indonesia," jelas Eri.

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan dari Pengelolaan Sampah Modern

Memanfaatkan sampah untuk energi listrik menghadirkan sejumlah keuntungan mulai dari aspek lingkungan hingga ekonomi. Sistem pengelolaan di TPA Benowo tidak hanya mengatasi masalah sampah, tetapi juga mampu menghasilkan listrik tanpa mengembalikan sampah tersebut ke lingkungan.

Eri menjelaskan bahwa jumlah sampah di Surabaya terus meningkat dari tahun ke tahun, seiring dengan pertumbuhan populasi yang signifikan. "Dulu, volume sampah sekitar 1.300 ton per hari, kini mencapai 1.600 ton. Namun, dengan sistem ini, sampah kita olah menjadi energi listrik yang bermanfaat," tambahnya.

Pemkot Surabaya tak hanya berhenti di situ, mereka juga mendorong partisipasi masyarakat melalui program reuse, reduce, recycle, dan replace (4R). Setiap RW di Surabaya kini dilengkapi dengan bank sampah untuk memilah dan mengolah sampah dari rumah tangga.

"Di setiap RW di Surabaya sudah ada bank sampah. Kami harap upaya ini dapat mengurangi jumlah sampah harian dari 1.600 ton menjadi 1.400 ton," Eri mengatakan, menargetkan pengurangan sampah secara signifikan melalui peran aktif warga dalam mengelola sampah.

Tantangan dan Masa Depan Pengelolaan Sampah di Indonesia

Namun, penerapan teknologi ini bukan tanpa tantangan. Mengubah paradigma masyarakat tentang sampah dan keterbatasan sumber daya menjadi isu utama yang harus ditangani. Pemerintah pusat dan daerah harus bekerjasama memastikan bahwa investasi dan infrastruktur tersedia untuk penerapan sistem ini secara luas.

Selain itu, penting untuk membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Edukasi merupakan kunci untuk mendorong perubahan perilaku dalam mengelola sampah domestik yang efisien dan efektif.

Pemerintah perlu terus mendorong inovasi serupa di daerah-daerah lain. Inisiatif ini tak hanya akan memperkuat ketahanan energi nasional tetapi juga membuka peluang ekonomi baru melalui peningkatan efektivitas dalam pengelolaan limbah.

Menko Pangan berharap, sistem pengelolaan modern seperti yang diterapkan di TPA Benowo dapat memulai era baru dalam manajemen sampah di Indonesia. "Kita harus bergerak cepat. Dengan teknologi, kita bisa membuat Indonesia lebih bersih dan berkelanjutan," pungkas Zulhas.

Kesadaran Para Pemangku Kebijakan: Dari Sampah Menjadi Listrik

Penerapan sistem pengelolaan sampah menjadi listrik di Surabaya merupakan langkah strategis yang bisa menjadi acuan bagi daerah lain dalam upaya mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. Dengan adopsi teknologi ini, Indonesia dapat mengubah tantangan sampah menjadi peluang, menghasilkan nilai tambah dari sesuatu yang semula dianggap sebagai limbah.

Ke depan, pengelolaan sampah berbasis teknologi seperti ini diharapkan dapat menjadi standar yang diadopsi secara nasional, sejalan dengan ambisi pemerintah dalam menciptakan kota-kota yang lebih hijau dan berdaya saing. Melalui kerja sama berbagai pihak, cita-cita Indonesia menuju kemandirian energi yang ramah lingkungan bakal terwujud.

Terkini