Seiring dengan kemajuan teknologi dan pengembangan infrastruktur, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI siap mengimplementasikan perubahan besar dalam sistem perjalanan kereta api. Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 menjadi komponen penting dalam upaya meningkatkan efisiensi dan layanan yang lebih baik kepada penumpang setia kereta api di Indonesia. Penerapan Gapeka yang baru ini akan berlaku efektif mulai 1 Februari 2025 dan membawa sejumlah perubahan signifikan pada rute kereta api di Jawa Timur, serta wilayah lainnya di Pulau Jawa.
Apa Itu Gapeka?
Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 110 Tahun 2017, Gapeka adalah pedoman pengaturan pelaksanaan perjalanan kereta api yang digambarkan dalam bentuk garis. Gapeka mengidentifikasi stasiun, waktu, jarak, kecepatan, dan posisi perjalanan kereta api dari keberangkatan, perlintasan, hingga pemberhentian. Tujuan utama dari Gapeka adalah untuk meningkatkan pengendalian dan perencanaan perjalanan kereta api.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa penyusunan Gapeka ini merupakan bagian dari upaya KAI dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (DJKA Kemenhub) dalam meningkatkan layanan transportasi kereta api di Indonesia. “Dengan adanya pembaruan Gapeka ini, kami berupaya untuk menambah tingkat keselamatan, keandalan prasarana dan sarana, kecepatan perjalanan, serta kapasitas angkut kendaraan,” ujarnya.
Perubahan Signifikan dalam Gapeka 2025
Gapeka 2025 memungkinkan adanya perubahan penting, seperti penambahan frekuensi perjalanan kereta api penumpang dan barang, peningkatan kecepatan perjalanan, dan penambahan jalur baru yang telah selesai dibangun. Akibatnya, waktu tempuh keseluruhan kereta api antarkota di Jawa berhasil dikurangi hingga total 2.551 menit per hari, memudahkan penumpang mencapai tujuan lebih cepat.
Salah satu perubahan berarti adalah penambahan 20 perjalanan kereta api antarkota Jawa dan perpanjangan jalur relasi ke lebih banyak daerah. Beberapa rute baru yang diperkenalkan antara lain adalah Argo Anjasmoro dengan relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir, dan Madiun Jaya yang melayani rute Madiun-Yogyakarta-Pasarsenen.
Selain itu, optimalisasi jalur juga dilakukan dengan mengubah nama dan rute beberapa kereta. Misalnya, perubahan nama dari Argo Parahyangan menjadi Parahyangan, serta perubahan rute Logawa dari Purwokerto-Surabaya Gubeng-Jember menjadi Purwokerto-Surabaya Gubeng-Ketapang.
Manfaat Perubahan Gapeka 2025
Dengan diberlakukannya Gapeka 2025, penumpang kereta api diharapkan dapat merasakan banyak manfaat, termasuk perjalanan yang lebih cepat dan lebih terjangkau dari segi waktu. Misalnya, KA Majapahit yang melayani rute Pasar Senen-Malang kini memiliki waktu tempuh yang lebih singkat, dari sebelumnya 14 jam 47 menit menjadi 12 jam 48 menit, menghemat waktu perjalanan hingga 124 menit.
Anne Purba juga menambahkan, “Kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik demi kenyamanan dan keselamatan penumpang. Pemberlakuan Gapeka 2025 ini adalah salah satu langkah besar yang kami ambil untuk mewujudkan hal tersebut.”
Penutupan Operasi Beberapa Layanan
Tak hanya penambahan dan perubahan rute, Gapeka 2025 juga membuat beberapa layanan harus ditutup. Beberapa kereta yang menghentikan operasinya antara lain Kutojaya Utara dengan relasi Kutoarjo-Pasarsenen, dan Sriwijaya dengan relasi Kertapati-Tanjungkarang. Penutupan ini dilakukan dengan pertimbangan optimalisasi trayek dan peningkatan pelayanan pada rute-rute yang lebih strategis.
Informasi dan Bantuan Lanjutan
Untuk informasi lebih lanjut terkait perubahan Gapeka 2025, masyarakat dan penumpang kereta dapat mengakses akun resmi media sosial PT KAI di @KAI121 atau menghubungi Contact Center KAI melalui telepon di nomor 121. PT KAI terus berkomitmen memberikan layanan yang responsif kepada pelanggan dan menyediakan informasi terkini seputar jadwal dan rute perjalanan kereta api.