Makassar Menuju Kota Dunia: Menghadirkan Transportasi Publik Inklusif

Rabu, 08 Januari 2025 | 08:48:25 WIB
Makassar Menuju Kota Dunia: Menghadirkan Transportasi Publik Inklusif

Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia dan pintu gerbang utama kawasan timur, Makassar telah menempatkan langkahnya menuju pengakuan sebagai kota dunia. Tahun lalu, Makassar bahkan berhasil masuk sebagai salah satu nominasi kota dunia, membuktikan komitmennya dalam mengembangkan berbagai aspek kehidupan kota, termasuk dalam sektor transportasi publik yang inklusif.

Teman Bus "Trans Mamminasata": Jawaban atas Kemacetan Kota

Baru-baru ini, saya berkesempatan menelusuri lebih dekat bagaimana transportasi publik berperan penting di kota ini, dengan mencoba layanan Teman Bus "Trans Mamminasata". Layanan bus rapid transit (BRT) ini telah hadir dalam beberapa tahun belakangan dan menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat Makassar.

Dengan populasi mencapai 1,48 juta jiwa berdasarkan data BPS 2024, kebutuhan akan transportasi publik yang andal semakin mendesak. Pertumbuhan populasi yang pesat telah menyebabkan kemacetan mengular hampir di setiap sudut kota, menambah tingkat polusi udara. Kehadiran "Trans Mamminasata" memberikan angin segar bagi kota ini.

Namun, sebagai moda transportasi baru, Trans Mamminasata menghadapi berbagai rintangan. Tantangan utama adalah memastikan aksesibilitas dan inklusivitas transportasi bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.

Tantangan Inklusivitas: Mengakomodasi Penyandang Difabel

Menurut data survei WHO 2021, sekitar 15 persen dari populasi dunia, yakni lebih dari 1 miliar orang, adalah penyandang disabilitas. Ini adalah kelompok yang patut mendapatkan perhatian lebih dalam perencanaan transportasi publik. Saat ini, meski menyediakan kursi prioritas bagi penyandang disabilitas, Trans Mamminasata masih memiliki keterbatasan dalam aksesibelitas. "Beberapa pintu masuk bus terlalu sempit dan sulit diakses oleh pengguna kursi roda," ujar salah seorang pengguna setia layanan ini.

Selain itu, kondisi halte juga menjadi perhatian serius. Banyak halte belum sepenuhnya ramah difabel dengan trotoar dan tempat tunggu yang belum optimal. Bahkan, papan informasi di halte dan bus belum dilengkapi dengan braille atau informasi audio, sehingga mengurangi kenyamanan bagi penumpang, terutama yang memiliki keterbatasan penglihatan.

Kondisi Halte yang Memprihatinkan

Beberapa titik halte terlihat dalam kondisi yang jauh dari kata layak. Mirisnya, masih banyak kawasan yang sama sekali tidak memiliki bangunan halte, ditambah minimnya papan petunjuk yang menandakan bahwa titik tersebut adalah halte resmi. Ketidaktersediaan informasi rute dan jadwal bus di halte-halte tersebut semakin menambah kebingungan penumpang.

“Kami berharap agar pengelola dan pemerintah dapat memperhatikan aspek ini lebih serius. Perbaikan fasilitas halte dan informasi yang lebih jelas sangat kami butuhkan,” ujar salah seorang warga Makassar yang rutin menggunakan layanan ini.

Upaya Meningkatkan Kualitas Transportasi Publik

Untuk mewujudkan cita-cita Makassar sebagai kota dunia, upaya peningkatan fasilitas dan aksesibilitas transportasi publik sangatlah krusial. Pemerintah bersama instansi terkait diharapkan bisa bersinergi dalam mengimplementasikan solusi jangka panjang yang berfokus pada inklusivitas. Rencana tersebut dapat mencakup pengembangan halte-halte ramah difabel, penambahan informasi yang mudah diakses oleh semua orang, serta pembenahan jalur dan infrastruktur pendukung lainnya.

Selain itu, sosialisasi tentang pentingnya transportasi publik juga harus ditingkatkan agar masyarakat lebih memilih moda ini ketimbang kendaraan pribadi. Dengan demikian, kemacetan bisa ditekan dan kualitas udara di Makassar juga dapat perlahan membaik.

Menuju Masa Depan Kota Dunia yang Lebih Baik

Makassar, dengan segala potensinya, tengah berupaya mengatasi masalah transportasi publik dengan pendekatan yang lebih inklusif. Langkah ini tak hanya memberikan kenyamanan bagi penggunanya, tetapi juga membuktikan bahwa Makassar siap bertransformasi sebagai kota dunia yang modern dan ramah bagi semua. "Kami ingin Makassar menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam hal transportasi publik inklusif," ungkap seorang pejabat pemerintah daerah dalam sebuah wawancara.

Dalam perjalanan menuju pengakuan sebagai kota dunia, kehadiran infrastruktur transportasi publik yang efisien dan inklusif akan menjadi salah satu indikator penting untuk dicapai. Dengan berbagai upaya pembenahan dan pengembangan, masa depan Makassar sebagai kota dunia yang lebih baik tidak lagi sebatas angan.

Terkini