Peningkatan Produksi Minyak dan Gas: Kunci Kemandirian Energi Indonesia

Rabu, 08 Januari 2025 | 08:29:36 WIB
Peningkatan Produksi Minyak dan Gas: Kunci Kemandirian Energi Indonesia

JAKARTA - Upaya Indonesia untuk mencapai swasembada energi kian mendapatkan dorongan kuat dari berbagai pihak, termasuk DPR. Di bawah bendera Fraksi Golkar, DPR menegaskan pentingnya peningkatan produksi minyak dan gas (migas) dalam negeri dengan memanfaatkan teknologi canggih dan meningkatkan eksplorasi. Langkah ini diyakini akan menjadi fondasi bagi tercapainya kemandirian energi nasional.

Mukhtarudin, Sekretaris Fraksi Golkar DPR, menyuarakan desakan agar Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lebih berfokus pada peningkatan lifting migas. "Tentu sumur-sumur harus dioptimalkan dengan intervensi teknologi guna meningkatkan eksplorasi," kata Muktarudin dalam sebuah pernyataan, Selasa, 7 Januari 2-025.

Kondisi Produksi Migas Saat Ini

Muktarudin, yang juga mewakili Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah, mengingatkan bahwa tiga dekade lalu, lifting migas Indonesia dapat mencapai hingga 1,6 juta barel per hari. Namun, ironisnya, saat ini lifting tersebut menurun drastis menjadi hanya 600 ribu barel per hari, sementara konsumsi telah melonjak menjadi 1 juta barel per hari. Ketidakcocokan antara kapasitas produksi dan konsumsi inilah yang memaksa Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, untuk berulang kali mendesak KKKS meningkatkan kinerja lifting migas.

Dukungan terhadap Program Kemandirian Energi Nasional

Fraksi Golkar DPR menekankan komitmen mereka terhadap program Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan kemandirian energi nasional. "Salah satu cara untuk mewujudkan keinginan Presiden Prabowo adalah melalui peningkatan lifting minyak. Ini dipercaya dapat menjadikan Indonesia swasembada energi," tutur Mukhtarudin. Menurutnya, kemajuan ini tidak hanya akan memperkuat posisi Indonesia di pasar global, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. "Harapannya, semakin lifting kita meningkat, maka ini juga akan berkontribusi pada pendapatan negara sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan," tambahnya.

Apresiasi Terhadap Kinerja Pemerintah

Selain menyoroti tantangan dalam sektor migas, Mukhtarudin juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah atas kerja keras menjaga pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). Dari hasil pantauan DPR, pasokan BBM nasional terjaga aman dan lancar, tanpa kendala berarti dalam distribusinya. "Kami mengapresiasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Pertamina, Badan Pengatur Hulu (BPH) Migas, termasuk juga PLN, terkait kelancaran selama Nataru ini," ucap Mukhtarudin, menghargai stabilitas pasokan energi yang berhasil dijaga.

Peran PLN dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia

Sementara itu, PT PLN (Persero) juga mendapatkan apresiasi atas suksesnya menjaga ketersediaan pasokan listrik selama Nataru, yang memastikan aktivitas masyarakat berjalan lancar. "Alhamdulillah, selama Nataru, masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan energi rumah tangga selama perayaan tersebut," lanjut Mukhtarudin.

Kepedulian Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terhadap kelangsungan pasokan BBM se-Indonesia tidak luput dari perhatian. Langkah konkret Menteri Bahlil, yang secara langsung terjun ke lapangan untuk memantau ketersediaan dan distribusi BBM, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), menunjukkan layanan publik yang prima selama musim libur Nataru.

"Pak Menteri ESDM sangat menaruh perhatian lebih dengan memeriksa langsung kondisi di lapangan selama Nataru terkait kelancaran BBM ini," ungkap Mukhtarudin menyanjungkan perhatian Bahlil.

Tindakan Tegas terhadap KKKS

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia telah mengeluarkan peringatan tegas kepada KKKS terkait target produksi migas nasional. Kontraktor migas yang tidak memenuhi target produksi tanpa alasan yang dapat diterima siap-siap menghadapi sanksi tegas. Kebijakan ini adalah bagian dari usaha pemerintah untuk memastikan bahwa terget produksi migas dapat tercapai demi menopang kebutuhan energi nasional.

Dengan berbagai tantangan di sektor migas ini, kerjasama erat antara pemerintah, legislatif, dan KKKS sangat dibutuhkan. Keberhasilan dalam peningkatan lifting migas tidak hanya berdampak pada ketahanan energi, tetapi juga pada pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Usaha bersama ini diharapkan dapat mengantarkan Indonesia menuju era baru kemandirian energi yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Terkini