Rencana Capex 2025 Emiten Tambang dan Energi: Fokus pada Pertumbuhan Berkelanjutan

Rabu, 08 Januari 2025 | 08:21:55 WIB
Rencana Capex 2025 Emiten Tambang dan Energi: Fokus pada Pertumbuhan Berkelanjutan

JAKARTA – Sejumlah emiten terkemuka di sektor energi dan tambang Indonesia telah mengumumkan rencana belanja modal atau capital expenditure (capex) mereka untuk tahun 2025. Langkah ini menunjukkan kesiapan industri dalam menghadapi tantangan global dan menyesuaikan strategi untuk pertumbuhan berkelanjutan.

Capex Medco Energi Internasional (MEDC)

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), salah satu perusahaan energi terbesar di Indonesia, telah memutuskan untuk meningkatkan anggaran capex hingga US$ 400 juta untuk segmen minyak dan gas. Namun, perusahaan ini memangkas anggaran untuk sektor ketenagalistrikan menjadi hanya US$ 30 juta.

"Fokus kami adalah mengoptimalkan investasi di segmen minyak dan gas yang merupakan tulang punggung bisnis Medco," ungkap Jodi Rachmat, Direktur Utama MEDC. Pada 2024, MEDC menganggarkan capex sebesar US$ 350 juta untuk minyak dan gas serta US$ 80 juta untuk ketenagalistrikan, menunjukkan penurunan prioritas pada sektor listrik untuk tahun berikutnya.

Ekspansi Amman Mineral Internasional (AMMN)

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), afiliasi dari Medco Energi, mengalokasikan capex sebesar US$ 1,4 miliar untuk tahun 2025. Capex ini diprioritaskan untuk menyelesaikan beberapa proyek besar, termasuk tahap akhir dari pembangunan smelter tembaga dan pemurnian logam mulia.

"Tahun ini, kami fokus untuk menyelesaikan proyek-proyek ekspansi, antara lain tahap akhir komisioning smelter tembaga dan pemurnian logam mulia," kata Kartika Octaviana, Vice President Corporate Communications AMMN. Smelter ini ditargetkan memproduksi katoda tembaga pertama pada kuartal I-2025, sementara proyek PLTGU dan fasilitas LNG juga menjadi prioritas.

Capex AMMN dibiayai oleh arus kas operasional dan pinjaman bank. Hingga kuartal III-2024, realisasi capex mencapai US$ 1,39 miliar, meningkat 51,96% dari tahun sebelumnya.

Strategi Capex United Tractors (UNTR)

PT United Tractors Tbk (UNTR) dari grup Astra menetapkan capex sekitar US$ 1 miliar yang relatif stabil dibandingkan tahun lalu. "Fokus UNTR adalah meningkatkan dan mempertahankan keunggulan operasi di setiap lini bisnisnya," jelas Sara K. Loebis, Corporate Secretary United Tractors.

Dana capex ini akan dialokasikan, dengan 60% untuk segmen kontraktor pertambangan, dan 20% untuk infrastruktur tambang mineral. Dana tersebut dipenuhi dari kas internal, yang menunjukkan kekuatan keuangan perusahaan dalam mendukung rencana ekspansinya.

Pengembangan Proyek Baru Arkora Hydro (ARKO)

PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) yang bergerak di sektor energi terbarukan mengalokasikan capex sebesar Rp 200 miliar. Nicko Yosafat, Head of Investor Relations Arkora Hydro, menyebutkan bahwa perusahaan ini fokus pada penyelesaian dua proyek pembangkit listrik tenaga air: proyek Kukusan II dan proyek Tomoni.

Capex untuk proyek ini bersumber dari kombinasi antara ekuitas dan pinjaman, dengan rasio 30% dan 70%. Pendekatan ini mencerminkan kebijakan keuangan yang disiplin dan terstruktur dalam mendukung investasi di sektor energi terbarukan.

Pandangan Analis dan Opini Pasar

Investment Analyst dari Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan, menyatakan bahwa emiten di sektor energi dan tambang akan tetap selektif dalam alokasi capex mereka. "Untuk mengejar progres proyek sesuai jadwal, harusnya tidak diturunkan," ungkap Ekky, menyoroti pentingnya kontinuitas investasi di tengah proyek multi-years.

Rizkia Darmawan, analis dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mencatat bahwa sektor tambang terutama yang berorientasi pada hilirisasi akan menghadapi siklus intensif capex. "Mulai tahun ini akan menjadi capex intensive cycle, terutama untuk para emiten tambang," ujarnya.

Sementara itu, Sukarno Alatas dari Kiwoom Sekuritas Indonesia mengamati bahwa ketidakpastian ekonomi global mungkin mempengaruhi keputusan investasi, namun tetap ada optimisme diantara para pelaku pasar. Junior Equity Analyst dari Pilarmas Investindo Sekuritas, Arinda Izzaty Hafiya, menyatakan bahwa prospek industri tambang dan energi cukup baik, terutama setelah kemenangan Donald Trump dan stimulus dari China.

Untuk investor yang mempertimbangkan investasi jangka panjang, Ekky merekomendasikan saham MEDC, UNTR, dan PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO). "Apabila proyek mereka rampung, ini akan menjadi katalis yang kuat bagi peningkatan pendapatan," tutur Rizkia, sembari menekankan pada pentingnya hilirisasi untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama di industri nikel dan baterai EV.

Keseluruhan, tren alokasi capex dari emiten terkemuka ini menunjukkan kesiapan untuk beradaptasi dengan tantangan pasar yang dinamis, sekaligus mengejar pertumbuhan yang berkelanjutan dan ekonomis. Pemain industri tampaknya semakin sadar akan pentingnya efisiensi dan inovasi untuk mendukung keberlanjutan bisnis mereka dalam jangka panjang.

Terkini