Shin Tae-yong Menjadi Incaran Negara Lain Setelah Dipecat PSSI: Tanggapan Erick Thohir

Selasa, 07 Januari 2025 | 15:14:33 WIB
Shin Tae-yong Menjadi Incaran Negara Lain Setelah Dipecat PSSI: Tanggapan Erick Thohir

JAKARTA - Setelah pemecatan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong kini dilirik berbagai negara dan klub sepak bola yang ingin memanfaatkan pengalamannya yang telah terbukti sukses bersama Skuad Garuda. Keberhasilan Shin Tae-yong mendampingi Timnas Indonesia meraih berbagai pencapaian mentereng menjadikannya figur yang diburu banyak kalangan.

Shin Tae-yong, yang mulai bergabung dengan Timnas Indonesia pada Desember 2019, telah membawa tim nasional naik ke posisi ke-127 dalam ranking FIFA dari peringkat 179. Perjalanan impresif pelatih asal Korea Selatan ini juga tercatat dalam sejarah saat membawa Timnas Indonesia melaju ke babak 16 besar Piala Asia 2023 dan mengantarkan Timnas U-23 menempati posisi empat terbaik di Piala Asia U-23 2024. Pencapaian tersebut belum termasuk keberhasilan menembus Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Keberhasilan ini menjadikan Shin Tae-yong diyakini akan segera menemukan tempat baru yang akan memanfaatkannya sebagai nakhoda. Namun, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengaku belum mendengar kabar bahwa ada negara lain yang tertarik mengontrak Shin Tae-yong.

"Saya enggak tahu," ungkap Erick Thohir kepada media ketika ditanya mengenai rumor tersebut.

Erick Thohir menjelaskan bahwa perjalanan Timnas Indonesia bersama Shin Tae-yong telah mencapai akhir. Meski demikian, banyak pemain timnas yang mengungkapkan rasa sedih mereka atas kepergian pelatih berusia 54 tahun itu melalui media sosial.

Pemecatan Shin Tae-yong juga mendapatkan tanggapan keras dari anaknya, Shin Jae-wong. Sang anak mengungkapkan kekecewaannya melalui media sosial, menyingkap bahwa, "Saya punya banyak cerita tentang bagaimana PSSI telah memperlakukan ayah saya selama lima tahun, tetapi saya akan tetap diam," tulis Shin Jae-wong di Instagram. Dia juga menambahkan bahwa ayahnya telah menaikkan peringkat FIFA Timnas Indonesia sebanyak 50 peringkat selama masa jabatannya.

Meski kerap kali menghadapi tantangan, Shin Jae-wong memuji ayahnya yang dinilainya telah memberikan yang terbaik bagi Timnas Indonesia. "Anda (Shin Tae-yong) mengalami banyak kesulitan sejauh ini. Kami (keluarga Shin Tae-yong) paham ayah telah melakukan yang terbaik untuk Indonesia," tambahnya.

Di sisi lain, PSSI telah menyiapkan pengganti Shin Tae-yong dengan memikirkan opsi Patrick Kluivert, legenda sepak bola Belanda, sebagai calon pelatih baru Timnas Indonesia. Patrick Kluivert dikabarkan akan diperkenalkan kepada publik pada Minggu, 12 Januari 2025, dengan ditemani dua pelatih lokal yang ditugaskan untuk belajar, sebagaimana diterapkan saat kepemimpinan Shin Tae-yong.

"Dalam komposisi pelatih senior, kami menempatkan dua pelatih dari Indonesia untuk belajar," tutur Erick Thohir. Selain itu, Erick mengutarakan bahwa asisten pelatih Timnas U-23 mayoritas akan diisi oleh pelatih lokal.

Erick Thohir juga memaparkan dua target penting yang harus dicapai pelatih baru: membawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 dan menciptakan filosofi sepak bola baru bagi tim nasional. Target ini tidak hanya dibebankan kepada pelatih tim senior, namun juga kepada pelatih Timnas Indonesia U-17 dan U-20, masing-masing untuk lolos ke Piala Dunia U-17 2025 serta U-20 2025 dengan syarat menembus semifinal Piala Asia dalam kategori mereka.

Dengan filosofis sepak bola yang dirancang, Indonesia diharapkan mampu menapak jejak seperti negara-negara maju dalam bidang olahraga, seperti Jepang. Erick Thohir menegaskan bahwa para kandidat pelatih yang diwawancarai sudah memahami target besar ini.

"Yang menarik bahwa selain target ke Piala Dunia 2026, pelatih harus membangun filosofi sepak bola di senior dan U-23," ungkap Erick Thohir. Dia berharap bahwa para pelatih tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi juga memiliki cita-cita pribadi untuk membuat sejarah bersama Timnas Indonesia.

Dalam kesempatannya, Erick Thohir mengingatkan bahwa proses membangun sepak bola berkualitas memang memerlukan waktu. Namun, dia optimis, dengan upaya keras dan kolaborasi yang baik, tim nasional bisa mencapai target-target ambisius di masa depan.

Terkini