Dalam upaya mengurangi emisi karbon dan mendukung energi hijau, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, terus memperkuat komitmennya melalui penerapan teknologi ramah lingkungan. Salah satu langkah signifikan adalah penggunaan alat berat bertenaga listrik, termasuk truk dan wheel loader yang berperan vital dalam operasional dan pengangkutan material di kawasan tersebut.
Alat Berat Listrik dalam Operasional IMIP
Di bawah bendera Tsingshan Group, salah satu tenant utama PT IMIP, sebanyak 130 unit dump truck dan 80 unit loader listrik telah beroperasi. Implementasi ini ditujukan untuk menekan penggunaan bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbarui. "Beberapa tenant seperti PT DSI juga telah mengambil langkah serupa dengan mengoperasikan 25 unit loader listrik, dan merencanakan penambahan sekitar 20 unit lagi," ungkap Yulius Susanto, Deputy Operational Director PT IMIP.
Tidak hanya memanfaatkan baterai yang diproduksi dari pihak eksternal, alat berat listrik di kawasan IMIP juga diberi fasilitas charging station dan sistem battery swap untuk memastikan efisiensi operasional. "Dengan loader listrik ini, kami bisa menghemat 20% bahan bakar solar, setara dengan 860 ribu liter solar per tahun," ujar Bonils Meindrich, Kepala Foreman PT DSI.
Penggunaan alat berat listrik tidak hanya menawarkan penghematan biaya operasional, tetapi juga menjadi upaya signifikan dalam pengurangan emisi karbon. Yulius Susanto menjelaskan, "Ini lebih dari sekadar penghematan; ini tentang langkah besar mengurangi emisi karbon dan CO2 yang membawa manfaat bagi lingkungan."
Meminimalisir Polusi dengan Jaring Antidebu dan Penanaman Pohon
Selain alat berat listrik, PT IMIP telah menerapkan berbagai langkah untuk mengurangi polusi. Sejak tahun 2018, perusahaan memasang jaring antidebu pada area bongkar muat untuk mencegah polusi udara dan melindungi masyarakat sekitar. Penanaman pohon-pohon seperti flamboyan, johar, dan saga di area green belt juga dilakukan untuk menyerap polutan dan memberikan sumbangan oksigen.
Environmental Supervisor PT IMIP, Johannes Febrianto, mengatakan, "Pemasangan jaring dan penanaman pohon ini diharapkan bisa memberikan manfaat nyata bagi warga sekitar, meskipun tidak menghilangkan debu sepenuhnya. Namun, kami terus berkomitmen untuk melakukan perbaikan berkelanjutan."
Pengelolaan Limbah dengan Incinerator
Dalam mewujudkan kawasan industri hijau, PT IMIP merencanakan penggunaan incinerator, teknologi penghancur sampah berteknologi tinggi yang juga berfungsi sebagai sumber energi hijau. "Incinerator ini nanti akan memproses sampah dari beberapa desa di sekitar kawasan industri untuk diolah menjadi sumber energi," jelas Febrianto.
Manfaat lain dari teknologi ini adalah potensi ekonomi bagi masyarakat sekitar. "Residu dari hasil pengolahan sampah ini bisa dimanfaatkan untuk pembuatan batako, meskipun masih perlu kajian lebih lanjut," tambahnya.
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Dalam rangka mengembangkan energi terbarukan, PT IMIP menargetkan pembangunan PLTS dengan kapasitas 200 megawatt. Beberapa perusahaan di kawasan, seperti PT ITSS dan PT QMB, telah menginisiasi pemasangan panel surya. "Dengan kapasitas daya yang besar dibutuhkan lahan luas, sekitar 1 hektare mampu menghasilkan daya 1 megawatt," kata Yulius.
Penggunaan PLTS ini menunjukkan langkah konkret PT IMIP dalam komitmennya menuju industri hijau. "Kami yakin langkah ini akan membawa dampak positif bagi masyarakat Indonesia, sejalan dengan cita-cita membangun negara melalui pengembangan nikel yang berkelanjutan," pungkas Yulius.
Tantangan dan Harapan Menuju Masa Depan Hijau
Penerapan teknologi ramah lingkungan memang menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal penggunaan lahan dan pengelolaan energi. Namun, PT IMIP tetap optimis terhadap masa depan industri hijau di Morowali. "Dengan optimisme dan komitmen tinggi, kami percaya pengembangan energi hijau ini akan mendukung daya saing industri sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan," tutup Yulius.
Keseluruhan langkah ini mencerminkan upaya kolaboratif antara PT IMIP dengan tenant-tenant di kawasan industri untuk mengarah pada kebijakan ramah lingkungan yang berkelanjutan. Penggunaan alat berat bertenaga listrik, incinerator, PLTS dan inovasi lain tidak hanya mendorong efisiensi operasional, tetapi juga menunjukkan komitmen perusahaan terhadap masa depan industri hijau di Indonesia.