Kelangkaan Tabung Gas Elpiji 3 Kg, Operasi Pasar Digelar di Toraja Utara: Solusi Efektif Pemkab dan Agen Gas

Selasa, 21 Januari 2025 | 12:50:15 WIB
Kelangkaan Tabung Gas Elpiji 3 Kg, Operasi Pasar Digelar di Toraja Utara: Solusi Efektif Pemkab dan Agen Gas

Masyarakat di Kabupaten Toraja Utara kembali dihadapkan pada kelangkaan tabung gas elpiji 3 Kg, sebuah problematika yang telah menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan agen gas terkait. Bahkan, akibat kelangkaan tersebut, harga di pasaran kerap kali melejit melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET). Menanggapi situasi ini, Pemerintah Kabupaten Toraja Utara, bekerjasama dengan dua agen gas elpiji utama, PT. HM Yunus Kadir dan PT. Sinar Ratte, menggelar operasi pasar pada Senin, 20 Januari 2025, di Lapangan Bakti, Kota Rantepao, Toraja Utara.

Operasi pasar ini dilaksanakan dengan tujuan memulihkan ketersediaan gas elpiji 3 Kg di masyarakat sekaligus menstabilkan harga yang meresahkan. "Yang tujuannya agar masyarakat tidak lagi mengeluh akan kelangkaan tabung gas elpiji 3 Kg," ujar Putra, Penanggung jawab Operasi Pasar dari PT. HM Yunus Kadir, saat ditemui setelah pelaksanaan operasi pasar hari pertama.

Sebanyak 1.120 tabung gas elpiji disalurkan pada hari pertama operasi pasar, dengan pembagian masing-masing 560 tabung disediakan oleh PT. HM Yunus Kadir dan PT. Sinar Ratte. Penyaluran dilakukan dengan mematuhi harga yang telah ditetapkan, yaitu Rp21.000 per tabung, untuk menghindari kenaikan harga yang melampaui HET di pasaran.

Operasi pasar ini direncanakan berlangsung selama enam hari, menjangkau 12 kecamatan di Kabupaten Toraja Utara. "Kami akan memastikan ketersediaan tabung gas secara merata di seluruh kecamatan," tambah Putra. Untuk hari pertama ini, animo masyarakat yang tinggi terlihat jelas dengan habis terjualnya seluruh stok dalam hitungan jam.

Pemerintah Kabupaten Toraja Utara melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM telah menetapkan langkah strategis dengan memulai operasi pasar. "Ini adalah langkah konkrit kami dalam memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi, serta menjaga daya beli dan stabilitas harga," ungkap seorang pejabat dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM yang berperan dalam inisiatif ini.

Sistem distribusi yang diterapkan dalam operasi pasar ini sangat ketat. Setiap keluarga, dibuktikan dengan Kartu Keluarga (KK), hanya diizinkan untuk membeli satu tabung elpiji saja. Langkah ini diambil untuk mencegah penimbunan dan memastikan semua lapisan masyarakat mendapatkan akses yang adil terhadap kebutuhan dasar ini.

Hari kedua hingga keenam akan melibatkan tiga agen, termasuk PT. Atiga Utama, yang akan bergabung membantu pemenuhan pasokan di daerah lain yang sudah dijadwalkan. "Namun di hari pertama ini memang hanya dua agen yang beroperasi karena jadwalnya sudah terlampir," ujar Putra, mengacu pada partisipasi PT. Atiga Utama yang akan mulai mengambil bagian pada hari-hari berikutnya.

Langkah ini diharapkan menjadi solusi sementara yang efektif sembari menunggu stabilisasi pasokan dan harga gas elpiji 3 Kg secara jangka panjang. Pemerintah Kabupaten Toraja Utara bersama para agen berkomitmen untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan operasi pasar guna menyesuaikan langkah-langkah di masa depan agar kejadian serupa dapat dicegah.

Meskipun respons positif bermunculan atas implementasi operasi pasar ini, masyarakat diharapkan tetap waspada dan melaporkan segala bentuk pelanggaran atau penyelewengan yang dapat merugikan. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk bijak dalam penggunaan gas elpiji 3 Kg sebagai kebutuhan pokok sehingga tujuan utama dari operasi ini dapat tercapai dengan baik.

Diharapkan, rangkaian kegiatan ini tidak hanya memberikan solusi sesaat, tetapi juga memperkuat kerjasama antara pemerintah daerah, agen, dan masyarakat dalam membangun sistem distribusi bahan bakar yang berkelanjutan dan menjamin ketersediaan energi yang merata di wilayah Toraja Utara. Pemerintah dan agen gas elpiji akan terus bekerja sama dalam mengawasi distribusi dan mengembangkan kebijakan yang solutif untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.

Dengan langkah strategis dan cepat tanggap ini, Kabupaten Toraja Utara berharap dapat menjadi model bagi daerah lain dalam penyelesaian masalah ketersediaan bahan bakar rumah tangga yang krusial ini. Penanganan yang baik dan tepat sasaran diharapkan mampu mengoptimalkan kesejahteraan masyarakat dan memastikan pemenuhan kebutuhan pokok, khususnya gas elpiji 3 Kg.

Terkini