PT Pertamina (Persero) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program energi terbarukan dan ramah lingkungan dengan menyerahkan bantuan berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) kepada SMK Negeri (SMKN) 1 Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Bantuan ini merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk "Sekolah Energi Berdikari", yang bertujuan untuk mempromosikan pemanfaatan energi bersih melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
Pemasangan PLTS di atap SMKN 1 Mojosongo ini dirancang mampu menghasilkan kapasitas energi hingga 3,3 kWp dengan kapasitas baterai penyimpanan mencapai 5 kWh. “Program ini adalah langkah nyata dari Pertamina untuk mewujudkan sekolah-sekolah di Indonesia menjadi mandiri energi dengan memanfaatkan energi bersih dan terbarukan,” ungkap Taufiq Kurniawan, Area Manager Communication, Relations, & CSR Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, saat berbicara kepada wartawan.
Serminar ini juga menggarisbawahi pentingnya transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan dalam keseharian, termasuk di lingkungan dunia pendidikan. “Kami ingin menumbuhkan kesadaran dari tingkat sekolah tentang urgensi beralih ke energi yang lebih bersih,” imbuh Taufiq.
PLTS ini diharapkan bisa mengurangi emisi dan sekaligus menghemat biaya operasional energi sekolah hingga Rp 6,8 juta per tahun. Fokus utama penggunaannya adalah untuk kebutuhan listrik di ruangan laboratorium bahasa SMKN 1 Mojosongo. "Ini adalah langkah awal untuk membentuk sekolah yang lebih ramah lingkungan," tambah Taufiq.
Dalam kegiatan penyerahan ini, sejalan dengan upaya mendukung target Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada tahun 2060, Pertamina juga melangsungkan beberapa aktivitas pendukung lainnya. Kegiatan tersebut mencakup penanaman pohon di lingkungan sekolah, upcycling expo yang menampilkan kreativitas siswa dalam memanfaatkan limbah menjadi produk layak jual, serta Kelas Generasi Hijau – inisiatif pengajaran tentang energi bersih oleh tim Pertamina.
Serangkaian kegiatan ini didukung oleh kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Society Renewable Energy (SRE), Kelompok Masyarakat Budidaya Maggot, mahasiswa penerima beasiswa Sobat Bumi, serta siswa dan pekerja Pertamina. "Komitmen ini diharapkan akan memberikan kontribusi nyata untuk lingkungan dan pendidikan,” ucap Taufiq.
Dalam acara tersebut, turut hadir beberapa tokoh penting seperti Billy Mambrasar, salah satu Staf Khusus Presiden periode 2019-2024, yang juga menjadi Duta Sekolah Energi Berdikari Pertamina; Pjs. Manager CSR PT Pertamina (Persero), Reno Fri Daryanto; serta pejabat dari instansi terkait.
Kepala SMKN 1 Mojosongo, Agus Margono turut mengapresiasi langkah Pertamina. “Kami sangat berterima kasih kepada Pertamina yang sudah peduli melalui Program Sekolah Energi Berdikari ini. Predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri yang telah kami raih semakin kuat dengan adanya dukungan ini,” ujarnya.
Salah satu siswa SMKN 1 Mojosongo, Tegar, juga ikut merasakan dampak positif dari program ini. "Senang sekali bisa mencoba penggunaan PLTS di sekolah," kata Tegar. "Teknologinya sangat canggih dan jelas bermanfaat untuk mengurangi biaya listrik kami."
Program ini sejalan dengan tujuan SMKN 1 Mojosongo untuk memperkuat status sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri yang akan berperan dalam menciptakan generasi muda yang peduli akan lingkungan. Keterlibatan instansi pendidikan dalam program seperti ini diharapkan mampu mempercepat perjalanan menuju masa depan yang lebih hijau dan bersih.
Dengan inisiatif ini, Pertamina ingin menegaskan peran aktifnya dalam mendukung gerakan energi bersih di Indonesia, dan diharapkan semakin banyak sekolah di wilayah lain yang dapat mengikuti jejak SMKN 1 Mojosongo. Langkah ini juga memberikan edukasi bagi generasi muda akan pentingnya energi alternatif sebagai jalan menuju kehidupan berkelanjutan.