Revolusi Energi Trump: Minyak dan Gas Menjadi Tulang Punggung Ekonomi AS

Selasa, 21 Januari 2025 | 11:03:49 WIB
Revolusi Energi Trump: Minyak dan Gas Menjadi Tulang Punggung Ekonomi AS

Amerika Serikat tengah menghadapi titik balik besar dalam kebijakan energinya di bawah komando Presiden Donald Trump. Dalam sebuah pidato yang sarat dengan pesan tegas tentang perubahan kebijakan energi, Trump mengumumkan bahwa AS berada dalam keadaan darurat energi nasional. Berbagai langkah ambisius diambil untuk meningkatkan produksi minyak dan gas domestik, serta menurunkan biaya energi bagi konsumen. Berpidato selama 30 menit, Trump menyatakan visi dan misi energetik yang kuat untuk masa depan AS.

Menurut Trump, peningkatan produksi energi adalah kunci untuk mengembalikan kejayaan sektor manufaktur di Amerika. "Amerika akan kembali menjadi negara manufaktur, dan kami memiliki sesuatu yang tidak akan pernah dimiliki oleh negara manufaktur lain: jumlah minyak dan gas terbesar dibandingkan negara mana pun di Bumi," ucap Trump penuh keyakinan dalam pidatonya yang dikutip dari Reuters, Selasa, 21 Januari 2025.

Salah satu langkah pertama yang dicanangkan adalah penandatanganan sebuah perintah eksekutif untuk menarik Amerika Serikat dari Perjanjian Iklim Paris 2015. Perjanjian internasional ini bertujuan untuk memerangi perubahan iklim, namun Trump menegaskan bahwa kesepakatan tersebut merugikan kepentingan nasional Amerika Serikat, terutama di sektor industri.

"Saya segera menarik diri dari perjanjian iklim Paris yang tidak adil dan sepihak," tegas Trump, menunjukkan tekadnya untuk melindungi kepentingan ekonomi domestik. Menurutnya, perjanjian tersebut memberikan keuntungan kepada negara-negara seperti China yang masih mencemari lingkungan tanpa konsekuensi berarti. "Amerika Serikat tidak akan menyabotase industri kami sendiri sementara China mencemari lingkungan tanpa hukuman," lanjutnya dengan nada penuh ketegasan.

Tidak hanya itu, dalam rangka memfokuskan sumber daya energi, Trump juga mengumumkan penghentian pengembangan energi angin yang baru. Ia menyebut bahwa turbin angin memberikan dampak buruk terhadap lingkungan sekitar, dan oleh karena itu, pemerintahannya berencana mempercepat perizinan proyek-proyek energi baru. Trump juga berencana membuka wilayah luas di Alaska untuk eksplorasi energi baru dan membatalkan mandat kendaraan listrik.

"Kami akan menurunkan harga, mengisi kembali cadangan strategis kami, sampai penuh, dan mengekspor energi Amerika ke seluruh dunia," tambahnya, mengisyaratkan ambisi menempatkan AS sebagai pemimpin energi terbesar secara global.

Langkah-langkah Trump menandai pergeseran tajam dari kebijakan pemerintahan sebelumnya yang lebih memprioritaskan transisi menuju energi terbarukan dan pemimpin dalam memerangi pemanasan global. Sementara pasar energi domestik terlihat dihadapkan pada perubahan besar, para ekonom berpendapat bahwa harga minyak dan gas sebagian besar ditentukan oleh faktor global di luar kendali presiden.

Meski demikian, perwakilan industri minyak dan gas menyambut baik langkah-langkah tersebut, menyebutnya sebagai kebutuhan mendesak untuk memenuhi permintaan energi yang terus melonjak. Namun, di sisi lain, kapasitas ekspansi industri ditengarai masih menghadapi batas tertentu yang memerlukan perhatian.

Kelompok lingkungan dan pegiat perubahan iklim menyatakan kekhawatiran mendalam atas kebijakan eksekutif ini dan bersiap mengambil langkah hukum. Mereka memandang keputusan ini sebagai ancaman serius terhadap upaya global dalam memerangi dampak perubahan iklim yang sudah dirasakan di berbagai penjuru dunia.

Sebagai bagian dari upaya mendorong kembali ekonomi AS melalui eksploitasi maksimum sumber daya alamnya, langkah-langkah Trump ini dinilai membawa risiko serta peluang yang kompleks dalam jangka panjang. Dengan potensi memperkuat posisi ekonomi, AS juga harus siap menghadapi kritik dan tantangan dalam forum global terkait jejak karbon yang lebih besar.

Keputusan Trump memperlihatkan sebuah strategi ekonomi yang berani namun kontroversial, yang sekali lagi menempatkan kekuatan energi di pusat kebijakan nasional. Dengan pertaruhan tinggi antara pertumbuhan ekonomi dan lingkungan, Amerika Serikat tengah menapaki jalur baru dalam sejarah kebijakan energi nasionalnya.

Terkini