Banjir yang Semakin Meluas di Riau: Pemprov Ajukan Bantuan Logistik dan Peralatan ke Pusat

Selasa, 21 Januari 2025 | 09:45:41 WIB
Banjir yang Semakin Meluas di Riau: Pemprov Ajukan Bantuan Logistik dan Peralatan ke Pusat

Banjir yang makin meluas di Provinsi Riau telah mendorong Pemerintah Provinsi Riau untuk mengambil tindakan cepat dengan mengajukan permohonan bantuan logistik dan peralatan kepada pemerintah pusat. Bantuan ini dimintakan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana demi meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir di lima kabupaten. Faktor utama pemicu banjir ini adalah tingginya curah hujan dan dibukanya pintu waduk PLTA Koto Panjang.

Dalam upayanya menanggulangi banjir ini, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau, M Edi Afrizal, menegaskan bahwa permohonan bantuan telah dilayangkan untuk mencakup berbagai kebutuhan mendesak. Kebutuhan tersebut meliputi 10.000 paket makanan siap saji, makanan tambahan gizi, perlengkapan keluarga, selimut, matras, dan perlengkapan sekolah. Kami sudah mengurus pengajuan bantuan logistik dan peralatan ke BNPB. Mudah-mudahan bisa segera terealisasi karena banjir semakin meluas di wilayah Riau, ungkap Edi Afrizal.

Tidak hanya itu, Pemprov Riau juga meminta bantuan peralatan tambahan berupa 20 unit tenda pengungsi, empat unit mobil rescue, mobil tangki air, mobil dapur umum, serta sejumlah perahu untuk evakuasi, seperti perahu karet dan perahu polietilena. Selain itu, juga diajukan permintaan untuk truk serbaguna, mobil pikap, motor trail, 500 unit velbed, dan 20 unit genset demi mendukung operasional penanggulangan bencana.

Dampak Banjir di Lima Kabupaten

Banjir yang melanda Provinsi Riau kali ini berdampak cukup signifikan, terutama di Kabupaten Kampar yang menjadi wilayah paling parah terkena bencana. Data dari BPBD Riau menyebutkan bahwa di Kampar, sebanyak empat kecamatan dan 19 desa terendam banjir. Sebanyak 2.530 kepala keluarga terdampak, dan enam di antaranya bahkan harus mengungsi. Selain itu, banjir juga merendam fasilitas umum, sekolah, perkantoran, serta lahan pertanian seluas 292 hektare.

Situasi di Kabupaten Siak juga tidak jauh berbeda dengan dua kecamatan dan dua desa yang terendam, mempengaruhi 823 kepala keluarga dan mengharuskan 51 untuk mengungsi. Di Kabupaten Pelalawan, banjir telah melanda tiga kecamatan dan empat desa dengan dampak pada 309 kepala keluarga, sementara 19 lainnya harus mencari tempat pengungsian. Bahkan, jalan sepanjang 3,5 kilometer juga terendam, mempengaruhi mobilitas penduduk setempat.

Di Kabupaten Indragiri Hulu, tiga kecamatan dan tiga desa mengalami kondisi serupa, meskipun jumlah yang terdampak lebih sedikit dengan sembilan kepala keluarga.

Secara keseluruhan, hingga 19 Januari, BPBD Riau mencatat bahwa 28 kejadian banjir telah terjadi di 12 kecamatan dan 28 desa. Total 3.671 kepala keluarga terdampak, dengan 68 harus mengungsi, serta jalan sepanjang 11,5 kilometer terendam banjir. Secara keseluruhan, hingga 19 Januari, ada 28 kejadian banjir di 12 kecamatan dan 28 desa. Total warga terdampak sebanyak 3.671 kepala keluarga, dengan 68 mengungsi. Jalan yang terendam banjir sepanjang 11,5 kilometer, jelas Edi Afrizal.

Langkah Tanggap Darurat

Edi Afrizal menambahkan bahwa Pemprov Riau telah mulai menyalurkan bantuan ke beberapa daerah terdampak. Kabupaten Kampar, Indragiri Hulu, dan Pelalawan menjadi prioritas utama penyaluran bantuan. Kami sudah menyerahkan bantuan sesuai permintaan daerah. Untuk tenda pengungsi di setiap daerah sudah tersedia. Jika masih ada kekurangan, baik tenda maupun perahu karet, kami akan segera mengirimkan bantuan tambahan, tambah Edi Afrizal.

Dengan langkah cepat ini, diharapkan dampak buruk akibat banjir di Riau dapat diminimalisir, serta keselamatan dan kesejahteraan masyarakat dapat lebih terjamin. Pemprov Riau pun terus memantau perkembangan di lapangan serta melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak agar bantuan dapat tepat sasaran dan efisien.

Terkini