Pemerintah Tingkatkan Kuota BBM Subsidi untuk KAI Tahun 2025, Dukung Transportasi Murah dan Ramah Lingkungan

Rabu, 22 Januari 2025 | 12:05:28 WIB
Pemerintah Tingkatkan Kuota BBM Subsidi untuk KAI Tahun 2025, Dukung Transportasi Murah dan Ramah Lingkungan

Dalam upaya mencapai cita-cita besar pembangunan nasional yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto melalui visi Astacita, pemerintah Indonesia melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) telah mengumumkan peningkatan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi untuk transportasi kereta api pada tahun 2025. Kebijakan ini diharapkan akan mendukung tujuan pemerintah dalam menciptakan transportasi yang murah, andal, dan ramah lingkungan bagi seluruh warga negara.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menekankan pentingnya langkah ini dalam mencapai visi besar tersebut, dengan menimbang sektor kereta api sebagai moda transportasi massal yang efisien dan hemat energi. "Kereta api adalah moda transportasi massal yang efisien, hemat energi, ramah lingkungan, dan aman. Dukungan BBM subsidi sangat penting untuk pengembangan transportasi kereta api di Indonesia. Langkah ini tidak hanya mendukung Astacita, tetapi juga memperkuat mobilitas masyarakat untuk kemajuan ekonomi nasional," ujar Erick Thohir.

Peningkatan Kuota BBM Subsidi

Pada kesempatan terpisah, Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa visi Astacita memasukkan peningkatan kualitas infrastruktur dan transportasi publik sebagai salah satu dari delapan cita-cita strategis yang ingin dicapai. Dalam kerangka tersebut, pemerintah memutuskan untuk meningkatkan alokasi kuota BBM Subsidi untuk operasional KAI menjadi 209.809 kiloliter (KL) pada tahun 2025. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 6,7% dibandingkan dengan kuota tahun sebelumnya yang berjumlah 196.653 KL.

"Transportasi murah seperti kereta api diharapkan menjadi bagian integral dalam menghubungkan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia dan mendukung pembangunan ekonomi nasional," kata Anne saat menjelaskan tentang strategi besar ini. Ia menambahkan bahwa peningkatan kuota ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam mendukung pengoperasian transportasi kereta api sebagai moda transportasi massal yang efisien dan ramah lingkungan.

Rincian Alokasi Kuota BBM Subsidi

Alokasi kuota BBM Subsidi akan dibagi untuk berbagai kebutuhan operasional KAI, antara lain:

- Kereta Penumpang: 184.036 KL
- Kereta Barang Komoditas Klinker: 913 KL
- Kereta Barang Komoditas Parcel: 3.996 KL
- Kereta Barang Komoditas Peti Kemas: 15.593 KL
- Kereta Barang Komoditas Semen: 5.271 KL

Distribusi kuota ini akan diberikan kepada berbagai Daerah Operasi (Daop) dan Divisi Regional (Divre) KAI sesuai kebutuhan operasional masing-masing wilayah.

Manfaat Bagi Pengembangan Transportasi

KAI menyambut baik keputusan pemerintah untuk meningkatkan kuota BBM Subsidi ini. Anne Purba menjelaskan bahwa peningkatan kuota ini akan dimanfaatkan seoptimal mungkin dengan tetap mengutamakan transparansi dan efisiensi operasional. "Peningkatan kuota BBM Subsidi sangat penting untuk menjamin kelancaran operasional kereta api sekaligus mendukung pengembangan ekonomi daerah. KAI berkomitmen untuk terus menghadirkan transportasi publik yang efisien dan ramah lingkungan," jelas Anne.

Lebih lanjut, Anne menambahkan bahwa subsidi ini juga akan mendukung pembukaan jalur-jalur baru, termasuk proyek KA Perintis Makassar-Parepare. Hal ini akan memperkuat peran kereta api sebagai bagian penting dalam ekosistem transportasi yang berkelanjutan di Indonesia.

"KAI sebagai bagian dari BUMN juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan BPH Migas atas kepercayaan yang diberikan. Peningkatan ini mencerminkan kolaborasi strategis antara pemerintah dan BUMN dalam mencapai cita-cita besar bangsa," tutup Anne.

Kolaborasi untuk Masa Depan Transportasi Indonesia

Langkah peningkatan kuota BBM Subsidi ini adalah wujud nyata dari sinergi antara pemerintah, BPH Migas, dan KAI dalam mewujudkan visi besar Astacita. Melalui kebijakan ini, diharapkan seluruh masyarakat dapat menikmati akses transportasi yang lebih terjangkau, efisien, dan ramah lingkungan, serta mempercepat pembangunan ekonomi nasional.

Dengan demikian, peningkatan kuota BBM Subsidi ini bukan hanya sekadar kebijakan administratif, melainkan bagian integral dari strategi besar untuk memajukan infrastruktur dan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Ini adalah langkah maju yang akan mengantarkan Indonesia menuju masa depan transportasi yang lebih hijau dan inklusif.

Terkini