Kemensos Salurkan Logistik untuk Korban Banjir di Kabupaten Cirebon

Senin, 20 Januari 2025 | 08:57:34 WIB
Kemensos Salurkan Logistik untuk Korban Banjir di Kabupaten Cirebon

Bencana banjir yang melanda Kabupaten Cirebon pekan lalu mendapat respon cepat dari Kementerian Sosial (Kemensos). Dalam upayanya mengatasi dampak banjir, Kemensos bergerak cepat dengan melakukan berbagai tindakan, termasuk penurunan Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) serta penyaluran logistik kepada para korban yang terdampak.

Berdasarkan keterangan dari Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, satuan tugas banjir sudah aktif sejak Sabtu, 18 Januari 2025. "Mulai kemarin, tim sudah bergerak membantu warga yang terdampak banjir dengan mengirimkan bantuan melalui beberapa gudang logistik," ujar Gus Ipul dalam pernyataan tertulisnya pada Minggu, 19 Januari 2025.

Sejak curah hujan tinggi mengguyur Cirebon pada Jumat, 17 Januari 2025, debit air Sungai Cipager meningkat tajam menyebabkan tanggul jebol dan banjir merendam pemukiman serta fasilitas umum. Sejumlah titik bahkan mencatat ketinggian air mencapai 1 hingga 1,5 meter. Lebih dari 2.432 rumah di lima kecamatan terendam air, sehingga 596 kepala keluarga harus mengungsi. Banjir tersebut menyebabkan 90 jiwa mengungsi, dengan 70 jiwa di GOR Balai Desa Dawuan dan 20 jiwa di Perumahan Lovina Dawuan.

Kemensos memastikan penyaluran bantuan terus berlangsung. Dari gudang logistik Dinas Sosial setempat, bantuan berupa 400 paket makanan siap saji, 1.000 paket makanan anak, hingga kasur dan tenda keluarga telah disalurkan. Bantuan ini bernilai total Rp179.099.750. Tak hanya itu, gudang pusat logistik Kemensos di Bekasi juga turut mengirim bantuan tambahan yang meliputi kasur, selimut, dan berbagai kebutuhan lainnya, dengan total nilai Rp401.149.000. "Total bantuan untuk bencana banjir Kabupaten Cirebon mencapai Rp580.248.750," kata Gus Ipul menjelaskan.

Selain mendistribusikan bantuan, Kemensos juga menjalankan berbagai langkah lain dalam fase penanganan bencana ini. Proses asesmen kaji cepat dilakukan, terutama dalam menilai kebutuhan mendesak dan langkah-langkah yang diperlukan bagi korban, seperti evakuasi warga terdampak terutama kelompok rentan ke tempat lebih aman. Kemensos juga berkoordinasi erat dengan aparat desa setempat dan terus mengingatkan masyarakat agar tetap waspada, terutama mengantisipasi banjir susulan.

Saat berita ini diturunkan, dilaporkan bahwa banjir di sejumlah lokasi sudah mulai surut, dan sebagian besar warga yang sebelumnya mengungsi telah kembali ke rumah mereka masing-masing. Namun, mereka masih harus berjuang melakukan pembersihan material lumpur yang tertinggal di dalam rumah dan di sekitar halaman.

Dalam konteks menghadapi ancaman cuaca ekstrem ini, penting bahwa masyarakat tetap waspada. Pengalaman banjir kali ini menunjukkan betapa kesiapsiagaan dan penanganan tanggap darurat dapat membantu meminimalkan risiko dan kerugian lebih lanjut.

Tidak ada korban jiwa dilaporkan dalam kejadian ini, tetapi kerugian materiil masih harus dihitung sepenuhnya. Kesiagaan dan koordinasi yang lebih baik di antara berbagai instansi pemerintahan serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam menghadapi bencana semacam ini di masa depan.

Dengan penanganan yang cepat dan kooperatif oleh berbagai pihak terkait, diharapkan pemulihan pascabanjir dapat berlangsung lebih cepat dan stabilitas kembali pulih bagi seluruh masyarakat yang terdampak di Kabupaten Cirebon. Selain itu, evaluasi menyeluruh atas infrastruktur yang mengalami kerusakan perlu dilakukan untuk meminimalisasi dampak serupa, dan mendorong adaptasi terhadap berbagai ancaman iklim yang meningkat.

Terkini