Proyek Tol

Proyek Pembangunan Jalan Tol Sicincin-Bukittinggi Tetap Berjalan Sesuai Rencana

Proyek Pembangunan Jalan Tol Sicincin-Bukittinggi Tetap Berjalan Sesuai Rencana
Proyek Pembangunan Jalan Tol Sicincin-Bukittinggi Tetap Berjalan Sesuai Rencana

Polemik mengenai perubahan trase proyek pembangunan jalan tol di Sumatera Barat akhirnya mendapat kejelasan. Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, memastikan bahwa proyek jalan tol Padang-Sicincin akan dilanjutkan sesuai dengan perencanaan awal, yakni menyambung ke ruas Sicincin-Bukittinggi. Pernyataan ini disampaikan Andre dalam rangka meredam berbagai spekulasi dan isu yang berkembang mengenai kemungkinan adanya pengalihan trase jalan tol di wilayah tersebut.

Pernyataan tegas dari Andre Rosiade ini disampaikan dalam kunjungan kerjanya ke proyek flyover Sitinjau Lauik di Padang, Sumatera Barat. "Untuk mengatasi kesimpangsiuran soal tol. Kemarin kan Pak Kadis menyampaikan dengan Kepala Bappeda bahwa ada rencana perubahan trase melewati Tanahdatar. Saya ingin sampaikan bahwa hasil diskusi kita dengan Hutama Karya, kita tetap pada rencana awal," ujarnya dalam kesempatan tersebut.

Dalam kunjungan tersebut, Andre didampingi sejumlah pejabat penting, termasuk Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU, Triono Junoasmoro, Direktur Operasi III PT Hutama Karya, Koentjoro, dan Kadis PU Sumatera Barat, Era Sukma Munaf.

Andre menjelaskan bahwa setelah seksi Padang-Sicincin tuntas, pelaksanaan pembangunan akan dilanjutkan ke seksi Sicincin-Bukittinggi. "Setelah Padang-Sicincin ini selesai dengan menunggu penugasan pemerintah dengan harapan PMN (penyertaan modal negara) tahun 2026 cair, Hutama Karya akan melanjutkan pekerjaan dari Sicincin menuju Kota Bukittinggi," terang Andre, yang juga menjabat Sekretaris Fraksi Gerindra MPR RI.

Kebutuhan untuk melanjutkan pembangunan ke ruas Sicincin-Bukittinggi menjadi hal yang sangat penting. Jalur tersebut bukan hanya dikenal sebagai area yang sering kali mengalami kemacetan, tetapi juga rawan terhadap bencana alam, seperti longsor di Lembah Anai. Oleh karena itu, Andre menegaskan bahwa proyek tol ini merupakan solusi vital untuk mengatasi masalah tersebut. "Karena ini prioritas. Selain karena persoalan macet, juga untuk mengantisipasi kalau terjadi bencana alam, putusnya akses di Lembah Anai," tuturnya.

Andre juga mengangkat kembali diskusi yang sempat terjadi mengenai kemungkinan pengalihan trase. Menurutnya, usulan tersebut muncul karena kekhawatiran Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terkait kemungkinan kendala dalam proses pembebasan lahan. Namun, Andre menekankan bahwa fokus utama tetap pada pelaksanaan proyek sesuai rencana awal. "Memang ada usulan dari Pemprov karena ada kesulitan tanah, tapi tetap kita sesuai dengan rencana awal. Kita akan jalankan Sicincin ke Bukittinggi. Setelah Sicincin-Bukittinggi selesai, baru kita akan urus dari Bukittinggi menuju Payakumbuh dan Pangkalan," kata Andre lebih lanjut.

Dukungan dari pemerintah daerah menjadi elemen yang sangat penting dalam kesuksesan proyek ini. Andre mengingatkan bahwa tanpa dukungan penuh dari pemerintah provinsi, terutama dalam hal pembebasan lahan, tantangan besar mungkin akan menghadang proyek ini. "Tentu harapan kita pemerintah provinsi serius untuk membantu pembebasan tanah. Apa gunanya dukungan pemerintah pusat, anggaran disiapkan kalau pemerintah provinsinya tidak serius membantu pembebasan tanah," tegasnya.

Tidak hanya Andre, Direktur Operasi III PT Hutama Karya Koentjoro juga mengekspresikan optimisme yang sama mengenai masa depan proyek ini. Ia berharap bahwa dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, terutama dari pemerintah pusat dan daerah, pelaksanaan proyek dapat segera dimulai. "Harapannya dengan dukungan dari Pak Andre dari PUPR pusat dan provinsi, kelanjutan dari proyek tol Padang-Sicincin ini bisa segera kita laksanakan. Lalu, kelanjutan untuk Sicincin-Bukittinggi bisa segera kita mulai berkat ada dukungan semua unsur, terutama terkait lahan," ujar Koentjoro.

Dengan kepastian pembangunan tol Sicincin-Bukittinggi yang tetap berjalan sesuai rencana, masyarakat Sumatera Barat bisa berharap akan adanya solusi konkret terhadap permasalahan infrastruktur dan mobilitas di daerah tersebut. Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index