BINTAN– Setelah sebelumnya mengalami kelangkaan yang membuat masyarakat panik, stok gas elpiji 3 kilogram di Bintan kini sudah kembali normal. Penurunan pasokan yang sempat terjadi beberapa waktu lalu disebabkan oleh agen penyalur yang tidak mendapatkan kuota fakultatif, terutama selama liburan Natal dan Tahun Baru. Namun, melalui koordinasi yang efektif, pasokan gas kini sudah kembali tercukupi di semua pangkalan.
Kabar baik ini disampaikan oleh Kepala Bidang Perdagangan di Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUPP) Bintan, Setia Kurniawan. "Laporan dari pangkalan sudah lebih, sudah cukup, bahkan ada kelebihan dari tabung," ujar Setia Kurniawan. Pernyataan ini memberikan ketenangan bagi masyarakat Bintan yang sempat khawatir menghadapi kelangkaan tersebut.
Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram menjadi perhatian serius ketika tidak ada pengiriman selama hari-hari libur, termasuk pada hari Natal 25 Desember 2024 dan libur Tahun Baru 2025. "Ditambah lagi pada hari Minggu juga tidak ada pengiriman, makanya hari Senin sempat terjadi kelangkaan," jelas Setia. Kondisi ini disebabkan oleh peraturan penyaluran yang tidak memungkinkan penambahan kuota saat hari libur.
Menindaklanjuti situasi ini, DKUPP Bintan segera bergerak cepat dengan melakukan koordinasi bersama bagian ekonomi Setdakab Bintan, agen penyalur, dan pihak Pertamina. "Jadi kita minta tambahan kuota fakultatif untuk menutupi kekurangan pasokan karena hari libur kemarin, namun kuota harian berjalan normal," ungkap Setia.
Dari hasil koordinasi tersebut, Pertamina kemudian menyuplai pasokan fakultatif dengan 3 loading order (LO) ke agen penyalur di Bintan. Peningkatan pasokan ini merupakan solusi jangka pendek untuk mengatasi dampak dari kelangkaan yang sempat terjadi. "Pasokan gas elpiji 3 kilogram sudah disalurkan," tambah Setia, memastikan distribusi berjalan lancar.
Ketersediaan stok elpiji ini juga dirasakan oleh warga dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Bintan, termasuk Hisan, seorang pengusaha kue jajanan pasar di Perumahan Tanjungpermai, Kecamatan Seri Kuala Lobam. "Alhamdulillah sudah lancar pasokan gas elpiji 3 kilogram," ujar Hisan dengan lega. Sebagai pelaku usaha, ketersediaan gas elpiji ini sangat penting untuk kelancaran produksinya sehari-hari.
Sebelumnya, distribusi gas elpiji 3 kilogram yang tersendat menimbulkan kekhawatiran masyarakat dan masih menjadi tantangan besar bagi pelaku UMKM di wilayah tersebut. Kelangkaan ini menunjukkan betapa pentingnya peran distribusi yang efektif dalam menjaga stabilitas kebutuhan bahan bakar rumah tangga dan usaha kecil.
Agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan, ada beberapa langkah yang bisa diambil. Pemerintah daerah diharapkan lebih proaktif dalam memantau dan mengantisipasi kebutuhan serta pasokan elpiji, terutama menjelang masa-masa liburan panjang. Selain itu, dibutuhkan evaluasi dan penyesuaian kuota penyaluran agar dapat lebih fleksibel mengikuti dinamika kebutuhan masyarakat.
Penyaluran yang akurat dan tepat waktu tentunya akan menguntungkan tidak hanya bagi konsumen rumah tangga, tetapi juga bagi pelaku usaha kecil yang sangat bergantung pada pasokan stabil tersebut. Selain itu, peningkatan efisiensi dalam distribusi dan penyesuaian permintaan pada saat-saat tertentu bisa menjadi kunci pencegahan kelangkaan di masa depan.
DKUPP Bintan terus berupaya untuk meningkatkan koordinasi antara agen penyalur dan pemerintah daerah. Khususnya dengan dukungan dari Pertamina yang memainkan peran penting dalam memastikan pasokan elpiji konsisten dan aman. "Kami akan terus berkomitmen untuk memastikan pasokan berjalan sesuai kebutuhan masyarakat," tambah Setia Kurniawan.
Dengan kembali normalnya distribusi gas elpiji 3 kilogram ini, diharapkan masyarakat dan pelaku usaha di Bintan tidak lagi merasa resah tentang ketersediaan bahan bakar yang vital ini. Semua pihak bekerja sama untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki akses yang memadai dan kenyamanan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Mengakhiri masalah kelangkaan ini butuh perencanaan yang matang dan kolaborasi yang kuat antara berbagai sektor. Pemantauan berkala terhadap penyaluran komoditas penting ini menjadi krusial untuk menjaga kelangsungan hidup warga Bintan dan menumbuhkan perekonomian lokal yang stabil.