Proyek ambisius pengembangan energi bersih berkapasitas 200 megawatt di Ibu Kota Nusantara (IKN), Indonesia, diharapkan mencapai capaian signifikan pada akhir tahun 2025. Rencana pengembangan tersebut dipimpin oleh perusahaan energi terbarukan ternama asal Uni Emirat Arab, Masdar. Kepala Pengembangan Bisnis Asia-Pasifik Masdar, Fatima Al Suwaidi, menyatakan optimisme perusahaan tersebut terkait kemajuan proyek ini .
“Kami harap, pada akhir 2025 ini, struktur rencana pengembangan 200 megawatt di IKN bisa menemui titik terang,” ujar Fatima Al Suwaidi penuh keyakinan.
Tidak hanya berfokus pada proyek ini, Masdar juga terlibat dalam diskusi yang lebih luas mengenai perencanaan energi terbarukan untuk seluruh Ibu Kota Nusantara. Menurut Fatima, diskusi antara Masdar dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebelumnya, Basuki Hadimuljono, menunjukkan bahwa Masdar diharapkan memainkan peran penting dalam mengembangkan solusi energi alternatif tersebut. Namun, proses tersebut mengalami sedikit hambatan akibat adanya perubahan pemerintahan di Indonesia yang turut memengaruhi jalannya diskusi.
“Ada sedikit keterlambatan karena pergantian pemerintahan. Menteri yang berganti, kabinet yang berganti, jadi kami menunda diskusi," jelas Fatima.
Meski demikian, dorongan untuk mewujudkan proyek tersebut semakin diperkuat dengan dukungan dari Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN). Pada Mei 2024, OIKN mengeluarkan 'letter to proceed' (LtP), yang menjadi landasan investasi energi terbarukan di Nusantara, Kalimantan Timur, bersama Masdar. Langkah ini menandai babak baru dalam kerjasama internasional di sektor energi bersih, yang sejalan dengan visi menjadikan Nusantara sebagai model kota ramah lingkungan berbasis energi terbarukan.
Bambang Susantono, Kepala OIKN saat penyerahan LtP, menyatakan antusiasme terhadap kolaborasi ini. Beliau menekankan pentingnya penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT), seperti tenaga surya dan angin, untuk mendukung transformasi Nusantara menjadi kota masa depan yang berkelanjutan.
“Melalui pemanfaatan sumber daya energi terbarukan yang bersih dan efisien, Nusantara diharapkan menjadi contoh kota yang berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan,” jelas Bambang.
Kisah optimis dari Abu Dhabi ini membantu menerjemahkan visi besar Indonesia dalam bidang energi berkelanjutan. Dengan melibatkan mitra berpengalaman seperti Masdar, Indonesia tidak hanya berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan energinya sendiri, tetapi juga memainkan peran dalam agenda global melawan perubahan iklim.
Masdar sendiri dikenal aktif dalam memperluas investasi energi terbarukan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dengan kantor regional di Jakarta, perusahaan ini menunjukkan keseriusan untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai pusat pengembangan energi alternatif. Perkembangan proyek energi bersih 200 MW di IKN bisa menjadi pijakan keberhasilan masa depan dalam kemitraan energi antara Indonesia dan Uni Emirat Arab.
Sebagai tambahan, IKN sebagai pusat pemerintahan baru Indonesia yang diharapkan selesai dalam beberapa tahun mendatang, memerlukan infrastruktur energi yang efisien dan berkelanjutan. Penggunaan energi terbarukan akan menjadi elemen kunci dalam mendukung pertumbuhan kota ini menuju arah yang lebih hijau dan cerdas.
Sebagai simbiosis mutualisme, kerja sama ini juga menguntungkan Uni Emirat Arab untuk memperkuat dan memperluas jaringan investasinya di sektor energi global. Fatima Al Suwaidi menyampaikan bahwa perusahaan berkomitmen untuk terus mengeksplorasi peluang di Indonesia dan berkontribusi pada solusi lingkungan yang lebih baik.
“Kami yakin proyek ini akan memberikan dampak positif tidak hanya untuk lingkungan, tetapi juga untuk ekonomi lokal,” tambah Fatima, memberikan pandangan optimis tentang masa depan kerjasama ini.
Dengan latar belakang semangat reduksi karbon dan peningkatan energi terbarukan yang semakin menguat secara global, kerjasama antara Masdar dan Indonesia menghadirkan prospek cerah bagi masa depan energi bersih di Asia Tenggara. Kolaborasi tersebut membuktikan bahwa melalui usaha bersama dari berbagai pihak, masa depan yang lebih hijau dan terbarukan bukanlah sekadar mimpi.