JAKARTA – Pada Kamis, 16 Januari 2025, dunia ekonomi disambut dengan dua pengumuman penting yang berpotensi mengubah lanskap ekonomi global dan regional. Pertama, Indonesia resmi menerapkan pajak minimum global, sebuah langkah yang disambut sebagai upaya untuk menciptakan keadilan dalam sistem perpajakan. Kedua, Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) mengumumkan peluncuran inisiatif transisi energi untuk Asia Tenggara, menandai dimulainya era baru dalam pengelolaan energi di kawasan ini. Kedua peristiwa ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus mendukung kelestarian lingkungan.
Pajak Minimum Global, Indonesia di Garis Depan
Indonesia kini resmi menerapkan pajak minimum global, yang merupakan bagian dari kesepakatan Pilar 2: Global Anti Base Erosion (GLoBE) oleh G20 dan dikoordinasikan oleh OECD. Langkah ini dianggap sangat vital dalam memerangi praktik penghindaran pajak yang sering dilakukan melalui apa yang dikenal dengan tax haven.
"Kesepakatan ini kita sambut baik karena sangat positif dalam menciptakan sistem perpajakan global yang lebih adil," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu di Jakarta, Kamis. Dengan penerapan ini, Indonesia menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung inisiatif global yang bertujuan untuk menciptakan keadilan dalam dunia bisnis dan investasi.
Prabowo Yakin Perekonomian Indonesia Bertumbuh 8 Persen
Sementara itu, Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia dapat mencapai, bahkan melebihi, pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Optimisme ini didasarkan pada kondisi ekonomi nasional yang dinilainya cukup positif saat ini.
"Semakin saya mempelajari keadaan perekonomian kita, saya semakin merasa percaya diri, saya merasa optimis, saya percaya, saya yakin, kita akan mencapai, bahkan mungkin melebihi 8 persen pertumbuhan," tutur Prabowo saat menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia di Jakarta.
Pernyataan Presiden menggambarkan betapa pentingnya kebijakan-kebijakan ekonomi jangka panjang yang direncanakan oleh pemerintah, terutama dalam situasi dunia yang terus mengalami ketidakpastian.
Ekspansi Internasional Produk Perikanan Indonesia
Lebih lanjut, di sektor perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membangun kolaborasi internasional guna meningkatkan ekspor perikanan ke Amerika Serikat. Melalui program "SelectUSA", Indonesia berupaya menjembatani hubungan langsung antara pelaku usaha nasional dengan otoritas negara bagian di AS.
"Melalui fasilitasi ini, pelaku usaha bisa menjalin jejaring bisnis secara langsung dengan otoritas negara bagian (local authority)," jelas Kepala Badan Pengawasan dan Pengendalian Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan KKP, Ishartini. Program ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
Komitmen Kelanjutan Usaha di PT Sritex
Pada sektor tekstil, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menekankan pentingnya pelaksanaan asas keberlanjutan usaha atau going concern di PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), yang baru-baru ini dinyatakan pailit.
"Itu kan harapan kita, harapan kita seperti itu," kata Yassierli, merujuk pada keinginan agar Sritex tetap dapat berjalan setelah dinyatakan pailit. Komitmen pemerintah terhadap keberlangsungan usaha di sektor ini menunjukkan perhatian khusus pemerintah terhadap industri tekstil yang merupakan salah satu penyerap tenaga kerja terbesar di negara ini.
Inisiatif Energi Asia Tenggara oleh IRENA
IRENA, di bawah kepemimpinan Direktur Jenderal Francesco La Camera, akan meluncurkan inisiatif percepatan transisi energi untuk kawasan Asia Tenggara pada Oktober mendatang. Langkah ini adalah bagian dari komitmen global untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan.
“Pada peringatan pekan energi, kami akan meluncurkan inisiatif transisi energi untuk Asia Tenggara,” ungkap La Camera di Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW) 2025. Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong negara-negara di Asia Tenggara untuk mempercepat adopsi energi terbarukan, yang tidak hanya akan mengurangi emisi karbon tetapi juga memberi dorongan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Secara keseluruhan, pengumuman-pengumuman ini mencerminkan langkah progresif Indonesia dalam bidang ekonomi dan energi. Dengan mengadopsi pajak minimum global, menjalin hubungan dagang internasional, serta mendukung transisi energi, Indonesia menempatkan dirinya sebagai pemimpin dalam upaya global menuju ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan.