Dalam lanskap investasi yang dinamis, sektor batu bara kembali mencuri perhatian dengan lonjakan signifikan pada dua emiten utama, yaitu PT Indika Energy Tbk (INDY) dan PT United Tractors Tbk (UNTR). Analis dari Semesta Indovest Sekuritas, Nicholas Darmawan, merekomendasikan para investor untuk memanfaatkan momentum ini dengan strategi 'buy on weakness' membeli saat harga saham menurun ke level support namun berpotensi untuk naik kembali.
Menurut Nicholas Darmawan, kenaikan nilai tukar rupiah yang lebih tinggi saat ini memberikan keuntungan ekstra bagi sektor batu bara. "Taktik yang bisa dilakukan saat ini, bisa buy on weakness di level support saham-saham big caps, karena sebenarnya kita mostly sekarang melihat banyaknya saham-saham yang bearish namun juga gak menutup kemungkinan biasanya ada bargain hunting di level support. Secara mid to short term ada beberapa sektor yang bisa dimanfaatkan seperti batu bara," ujarnya, menegaskan potensi keuntungan di sektor ini pada masa mendatang.
Performa saham Indika Energy pada tanggal 16 Januari 2025 menunjukkan peningkatan sebesar 4,48% ke angka Rp 1.750 per lembar saham. Volume transaksi mencapai 35,77 juta saham dengan frekuensi perdagangan sebanyak 9.526 kali, menghasilkan nilai transaksi keseluruhan sebesar Rp 62,41 miliar. Kenaikan ini merupakan bagian dari tren positif yang berlangsung selama seminggu terakhir, di mana saham INDY tercatat meroket sebesar 9,38%. Lebih mengesankan lagi, dalam periode sebulan, saham perusahaan pimpinan Arsjad Rasjid ini mengalami kenaikan hingga 25%.
Sementara itu, saham United Tractors juga mencatatkan kenaikan pada hari yang sama, menguat sebesar 1,85% ke Rp 26.175. Volume transaksi UNTR mencapai 2,57 juta saham melalui 3.372 kali perdagangan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 67,18 miliar. Saham United Tractors terus ditutup di zona hijau sejak perdagangan tanggal 10 Januari hingga 16 Januari 2025. Dalam sepekan, saham UNTR telah naik 4,28%, menjadikannya salah satu pilihan utama bagi investor.
Mandiri Sekuritas, dalam analisis teknikalnya untuk perdagangan tanggal 17 Januari 2025, juga memberi rekomendasi beli untuk saham Indika Energy dan United Tractors. Mereka menetapkan target harga untuk saham INDY di angka Rp 1.785 dengan catatan untuk melakukan stop loss jika harga jatuh ke Rp 1.740. Sementara itu, target harga untuk UNTR dipatok pada Rp 26.700, dengan stop loss jika harga jatuh ke Rp 25.900.
Potensi kenaikan saham ini tak terlepas dari strategi perusahaan dan kondisi pasar yang mendukung. Peningkatan harga komoditas global, serta dukungan kebijakan pemerintah terhadap sektor pertambangan, menjadi faktor pendorong utama. Selain itu, pergerakan mata uang rupiah yang menguat memberikan keuntungan ekstra bagi perusahaan yang berorientasi ekspor seperti Indika Energy dan United Tractors.
Dalam jangka menengah hingga pendek, sektor batu bara diharapkan akan tetap memberikan peluang investasi yang menarik. Hal ini sejalan dengan prediksi para analis yang melihat adanya potensi penguatan harga komoditas. Meski demikian, seperti halnya investasi lainnya, para investor perlu mempertimbangkan resiko dan melakukan analisa mendalam sebelum mengambil keputusan.
Para pelaku pasar diharapkan terus memantau perkembangan industri ini, terutama dengan ketidakpastian global yang bisa mempengaruhi harga komoditas. Dalam menghadapi kondisi ini, strategi investasi yang fleksibel dan terukur akan menjadi kunci kesuksesan.
Untuk investor yang tertarik dengan sektor ini, saat ini mungkin merupakan waktu yang tepat untuk memasuki pasar, memanfaatkan kondisi diskon harga saham dan mendukung strategi investasi jangka pendek yang direkomendasikan. Menurut Nicholas, "kita mostly sekarang melihat banyaknya saham-saham yang bearish namun juga gak menutup kemungkinan biasanya ada bargain hunting di level support."
Dengan demikian, sektor batu bara di Indonesia tetap menjanjikan, tidak hanya bagi investor lokal tetapi juga bagi pelaku pasar internasional yang ingin memanfaatkan potensi pertumbuhan di negara dengan cadangan batu bara yang melimpah ini. Dengan pendekatan yang tepat, sektor ini bisa menjadi salah satu pilar dalam portofolio investasi yang diversifikatif dan berpotensi memberikan keuntungan.