JAKARTA – PT PLN (Persero) mencatat peningkatan tajam konsumsi listrik bagi kendaraan listrik selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Fenomena ini menunjukkan transisi masyarakat Indonesia ke penggunaan kendaraan listrik terus mengalami akselerasi yang signifikan.
Lonjakan ini terlihat dari penggunaan energi di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang mencatat kenaikan hingga 500 persen dibandingkan periode Nataru tahun sebelumnya. Total konsumsi listrik di SPKLU tahun ini mencapai 706.579 kilowatt hour (kWh), jauh lebih tinggi dibandingkan 139.335 kWh pada Nataru tahun lalu.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan dalam rilis yang diterima pada Jumat, 17 Januari 2025, bahwa lonjakan ini adalah cerminan dari meningkatnya minat masyarakat terhadap kendaraan listrik. "Jumlah kendaraan listrik yang mudik meningkat 300 persen, atau tiga kali lipat. Sedangkan jumlah konsumsi listrik di SPKLU meningkat lebih dari lima kali lipat. Ini merupakan lonjakan yang luar biasa," ujar Darmawan.
Tidak hanya konsumsi listrik, jumlah transaksi di SPKLU pun turut menunjukkan peningkatan yang signifikan dari 6.712 kali transaksi pada tahun lalu menjadi 29.237 kali pada periode saat ini, melonjak lebih dari 430%. Tahun ini, diperkirakan sebanyak 7.500 hingga 8.000 unit kendaraan listrik digunakan oleh para pemudik, meningkat drastis dari 2.800 unit pada tahun lalu.
"Alhamdulillah, sejauh ini belum ada laporan kendaraan listrik yang kehabisan daya di tengah perjalanan,” tambah Darmawan, menunjukkan kesiapan infrastruktur pengisian daya yang memadai.
Untuk mengantisipasi peningkatan ini, PLN telah mengambil langkah strategis dengan meningkatkan jumlah SPKLU hingga 3.069 unit yang tersebar di 2.906 lokasi strategis seluruh Indonesia. Upaya ini juga dilakukan secara khusus pada jalur utama mudik Trans Jawa-Sumatra, dengan penambahan 500 unit SPKLU di 297 lokasi, sehingga pemudik dapat lebih mudah menemukan fasilitas pengisian daya yang optimal setiap 23 kilometer.
“Walaupun terjadi peningkatan signifikan, sejauh ini tidak ada laporan antrean panjang di SPKLU selama periode Nataru. Hal ini berkat peningkatan jumlah SPKLU di jalur Trans Jawa-Sumatra dari 64 unit menjadi 500 unit di lokasi-lokasi strategis, khususnya di rest area,” jelas Darmawan.
PLN berkomitmen untuk memastikan kenyamanan perjalanan para pemudik kendaraan listrik dengan memperkuat infrastruktur SPKLU dan digitalisasi layanan. Melalui aplikasi PLN Mobile, fitur trip planner memudahkan pengguna kendaraan listrik menemukan lokasi SPKLU terdekat, sehingga mereka dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik dan terhindar dari kekhawatiran akan kehabisan daya di tengah jalan.
Dukungan ini tidak hanya terbatas pada infrastruktur, tetapi juga personel. Sebanyak 6.000 petugas PLN bersiaga di seluruh SPKLU di Tanah Air untuk menjamin kenyamanan dan keamanan selama libur Nataru. Maraknya penggunaan kendaraan listrik dan keberadaan fasilitas pendukung yang memadai diharapkan dapat memberikan pengalaman mudik yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
“Kami berharap para pemudik, khususnya pengguna kendaraan listrik, dapat sampai tujuan dengan selamat dan nyaman. PLN akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk mendukung perjalanan yang lancar bagi semua masyarakat,” tutup Darmawan, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung pergerakan ke arah energi terbarukan.
Fenomena ini menunjukkan bahwa transisi menuju energi terbarukan di Indonesia semakin jelas. Lonjakan konsumsi listrik di SPKLU merupakan tanda bahwa masyarakat semakin tertarik menggunakan kendaraan listrik, tidak hanya untuk aktivitas harian tetapi juga untuk perjalanan panjang seperti mudik. PLN, sebagai salah satu tulang punggung penyedia energi di Indonesia, berusaha untuk terus mendukung tren positif ini melalui penyediaan infrastruktur yang dibutuhkan serta memastikan kelancaran operasional di lapangan. Hal ini menjadi bagian penting dari strategi nasional untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengadopsi sumber energi bersih.