Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengumumkan komitmennya untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur di wilayah pedesaan. Langkah ini dianggap penting mengingat desa memiliki peran vital sebagai penyedia utama sumber daya alam dan pangan yang siginifikan untuk pembangunan ekonomi.
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menekankan bahwa desa adalah sektor fundamental yang menjadi akar kekuatan bangsa. Dia dengan tegas menyatakan bahwa pembangunan dan perbaikan infrastruktur desa akan segera dilaksanakan. "Pemerintah terus berupaya membangun infrastruktur dasar, memperbaiki transportasi desa, dan menyediakan fasilitas publik yang memadai. Desa yang memiliki akses yang baik akan lebih mudah berkembang secara sosial dan ekonomi, sehingga masyarakatnya pun semakin sejahtera," kata Bey dalam konferensi pers di Bandung.
Pentingnya infrastruktur sebagai motor penggerak kemajuan desa tidak dapat diabaikan. Menurut Bey, infrastrukur yang memadai tidak hanya mempermudah desa untuk berkembang, tetapi juga membangun pondasi bagi masyarakat untuk mencapai kesejahteraan. "Infrastruktur yang baik akan mempermudah desa berkembang secara sosial dan ekonomi sehingga masyarakatnya dapat hidup lebih sejahtera," tambah Bey, menyoroti potensi sektor pertanian dan UMKM dalam memaksimalkan potensi lokal.
Komitmen pemerintah Jawa Barat dalam memperkuat ekonomi desa ditunjukkan melalui pelatihan keterampilan, akses modal, dan kolaborasi dengan pelaku usaha. "Pemerintah berkomitmen memperkuat ekonomi desa melalui pelatihan keterampilan, akses permodalan, dan kolaborasi dengan pelaku usaha. Dengan mendorong UMKM dan mengintegrasikan produk lokal ke pasar yang lebih luas, desa akan mencapai kemandirian ekonomi yang lebih kuat," jelas Bey.
Dalam momentum Hari Desa Nasional di Kabupaten Sumedang, Bey, bersama sejumlah menteri, meninjau lokasi program "Gema Tandan Desa" (Gerakan Menanam untuk Ketahanan Pangan Desa). Program ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa dengan memanfaatkan sumber daya lokal. "Program Gema Tandan Desa diharapkan menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan desa," ungkap Bey.
Lahan di Desa Cibeureum Kulon menjadi contoh pemanfaatan sumber daya dengan optimal, di mana penanaman jagung serta pengelolaan peternakan Ayam Sentul dan Domba Garut mengambil peran utama. Ini memastikan desa mampu menyediakan bahan pangan yang cukup, bergizi, dan berkelanjutan. "Desa sebagai pusat produksi pangan harus mampu menyediakan bahan pangan yang cukup, bergizi, dan berkelanjutan. Gerakan ini tidak hanya mendukung keberlanjutan ekosistem desa tetapi juga memberdayakan ekonomi masyarakat setempat," Bey menambahkan.
Perayaan Hari Desa Nasional 2025 di Desa Cibeureum Kulon menjadi trobosan penting dalam memperkuat peran desa bagi ketahanan pangan nasional. Ini tak hanya menciptakan kemandirian desa tetapi juga mendorong masyarakat desa untuk lebih mandiri dan sejahtera. Pemprov Jabar berencana mewujudkan pemerataan pembangunan serta meningkatkan taraf hidup masyarakat desa dengan program pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan responsif terhadap kebutuhan lokal.
Dengan komitmen ini, diharapkan keberlanjutan pembangunan desa dapat terjamin serta meningkatkan kualitas hidup dan daya saing masyarakat desa di era modern yang dinamis.