Logistik

Borneo Logistik Lepas 1,74 Miliar Saham PT Ancara Logistics Indonesia Tbk untuk Lunasi Utang

Borneo Logistik Lepas 1,74 Miliar Saham PT Ancara Logistics Indonesia Tbk untuk Lunasi Utang
Borneo Logistik Lepas 1,74 Miliar Saham PT Ancara Logistics Indonesia Tbk untuk Lunasi Utang

PT Borneo Logistik Indonesia (BLI) mengumumkan penjualan seluruh sahamnya di PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) sebanyak 1,74 miliar saham, yang setara dengan 11,02% hak suara. Langkah ini dilakukan oleh BLI untuk melunasi utang, seperti yang disampaikan dalam siaran pers terbaru mereka di Jakarta.

Penjualan saham tersebut terjadi pada 27 Desember 2024, dengan setiap saham ALII dijual seharga Rp69. Dengan transaksi ini, BLI tidak lagi memiliki saham di ALII, menyusul penjualan total 1,74 miliar saham tersebut. Sebelumnya, BLI adalah salah satu pemegang saham utama ALII sejak sebelum perusahaan tersebut melantai di Bursa Efek Indonesia.

BLI sendiri tercatat sebagai entitas kepemilikan saham yang terdiri dari Felicia Seri Ulina Tarigan dengan kepemilikan saham sebanyak 1%, dan PT Sang Mitra Solusindo yang memiliki 99% saham. "Tanggung jawab kami sebagai pemegang saham adalah memastikan stabilitas keuangan perusahaan kami, dan penjualan ini adalah bagian dari strategi itu," ujar Felicia Seri Ulina Tarigan.

Sementara itu, PT Ancara Logistics Indonesia Tbk menunjukkan performa keuangan yang cukup solid di kuartal ketiga 2024. Perusahaan mencatatkan kenaikan laba bersih menjadi Rp207,63 miliar, dibandingkan dengan Rp156,72 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba tersebut didorong terutama oleh penurunan beban pokok pendapatan dari Rp409,59 miliar menjadi Rp388,25 miliar, meskipun pendapatan perusahaan mengalami sedikit penurunan dari Rp715,91 miliar menjadi Rp703,31 miliar.

"Kami cukup puas dengan kinerja keuangan perusahaan di kuartal ketiga tahun ini. Penurunan beban pokok pendapatan yang signifikan telah memberikan dampak positif terhadap laba bersih kami," kata seorang perwakilan dari ALII.

Selain itu, laba usaha ALII juga menunjukkan peningkatan dari Rp250,95 miliar menjadi Rp257,10 miliar. Di sisi lain, penghasilan bunga perusahaan naik dari Rp92,27 miliar menjadi Rp98,86 miliar hingga September 2024. Faktor lain yang mendorong peningkatan laba adalah penurunan beban keuangan yang cukup signifikan, dari Rp142,82 miliar menjadi Rp79,83 miliar.

Pada sisi lain, keputusan BLI untuk melepas sahamnya di ALII juga berdampak pada dinamika saham di pasar. Harga saham ALII diharapkan bisa tetap stabil dengan perolehan laba yang kuat, meskipun salah satu pemegang saham utama telah melepas seluruh kepemilikannya. "Setiap langkah yang diambil oleh pemegang saham besar selalu mempengaruhi dinamika pasar. Namun, dengan performa keuangan ALII yang kokoh, kami optimis harga saham akan tetap sehat," ungkap seorang analis pasar modal.

Situasi ini juga menggarisbawahi pentingnya manajemen utang bagi korporasi besar di tengah tantangan ekonomi yang terus berkembang. "Penting bagi setiap perusahaan untuk mengelola utang secara hati-hati. Langkah yang diambil BLI menjadi contoh nyata bagaimana perusahaan dapat menggunakan kepemilikan saham untuk memperbaiki neraca keuangan mereka," jelas seorang pakar keuangan.

Dengan langkah yang strategis ini, Borneo Logistik berusaha untuk menjaga stabilitas keuangan perusahaan di tengah ketidakpastian pasar. Sementara itu, PT Ancara Logistics Indonesia Tbk terus menunjukkan daya tahan dan pertumbuhan yang positif dalam kinerja keuangannya.

Keseluruhan perkembangan ini memberikan gambaran yang lebih luas mengenai dinamika industri logistik dan adaptasi perusahaan-perusahaan di dalamnya terhadap perubahan ekonomi dan tekanan keuangan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index