YOGYAKARTA – Dalam rangka mendukung program global Scout Go Solar yang mendorong penggunaan energi terbarukan, Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) telah mengambil langkah berani dengan mengimplementasikan panel surya sebagai sumber energi ramah lingkungan. Inisiatif ini merupakan kolaborasi dengan Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LPM UMY) dan menjadikan Kwarda DIY sebagai pelopor dalam memadukan teknologi hijau dengan kegiatan kepramukaan.
Berlokasi di Kompleks Bumi Perkemahan Taman Tunas Wiguna, Babarsari, instalasi panel surya ini diresmikan dengan harapan dapat menjadi model pendidikan sekaligus inspirasi bagi anggota Pramuka dan masyarakat umum. "Dengan adanya panel surya ini, kita ingin memberikan contoh nyata kepada generasi muda tentang bagaimana teknologi modern dapat diterapkan dalam aktivitas sehari-hari secara ramah lingkungan," ujar Ketua Kwarda DIY.
Proyek ini mencakup penggunaan tenaga surya untuk dua aplikasi utama: sistem otomatisasi kolam lele dan budidaya hidroponik. Sistem otomatis pada kolam lele mengandalkan sensor yang terintegrasi dengan panel surya, memastikan pemantauan yang efisien dan minim intervensi manual. Sedangkan, untuk budidaya hidroponik, air dan nutrisi dimanfaatkan seoptimal mungkin dengan dukungan energi dari solar cell. Inovasi ini tidak hanya berfokus pada efisiensi energi, namun juga mengedepankan keberlanjutan lingkungan melalui pengurangan jejak karbon.
Pada Selasa, 7 Januari 2025, LPM UMY secara resmi menyerahkan hibah panel surya beserta instalasinya kepada Kwarda DIY. Acara penyerahan ini dirangkaikan dengan sesi sosialisasi dan pelatihan tentang penerapan panel surya agar semua pihak yang terlibat dapat memanfaatkannya secara maksimal. "Kami berharap inisiatif ini dapat memacu gerakan kepramukaan lainnya untuk lebih peduli terhadap lingkungan melalui pemanfaatan teknologi terbarukan," ungkap perwakilan LPM UMY.
Selain penggunaan untuk hidroponik dan kolam lele, sistem panel surya ini dirancang untuk mendukung pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan kesehatan gigi yang membutuhkan sumber daya energi yang stabil namun tetap ramah lingkungan. Langkah ini menunjukkan komitmen Kwarda DIY dalam mengintegrasikan teknologi terbarukan untuk berbagai keperluan, membuka jalan bagi pengembangan lebih lanjut di sektor pelayanan dan pendidikan.
Inovasi ini tidak hanya menyoroti bagian teknis penggunaan panel surya, tetapi juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga lingkungan. Melalui kegiatan ini, diharapkan Pramuka dapat berperan aktif sebagai agen perubahan yang memahami pentingnya keberlanjutan dan bertindak nyata untuk melindungi bumi. "Ini adalah salah satu cara kami menunjukkan bahwa gerakan Pramuka peduli dan peka terhadap isu-isu lingkungan. Kami ingin memastikan bahwa generasi masa depan memiliki pemahaman dan keterampilan yang diperlukan untuk menjawab tantangan lingkungan," tambah seorang anggota Kwarda DIY.
Dengan memanfaatkan energi surya, Kwarda DIY tidak hanya mempromosikan teknologi hijau, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kelestarian alam kepada anggotanya. Ini adalah perjalanan yang panjang, tetapi Kwarda DIY telah menunjukkan langkah pertama yang signifikan dalam menuju masa depan yang berkelanjutan.
Transformasi energi dari sumber konvensional ke energi terbarukan seperti panel surya bukan sekadar tren, tetapi merupakan kebutuhan yang mendesak di tengah ancaman perubahan iklim global. Proyek di Yogyakarta ini adalah bukti nyata bahwa komunitas lokal, dalam hal ini gerakan Pramuka, dapat mengambil inisiatif dalam menavigasi tantangan lingkup global dengan solusi lokal.
Sebagai salah satu program prioritas dari WOSM (World Organization of the Scout Movement), Scout Go Solar menargetkan peningkatan kesadaran dan kapasitas anggota Pramuka dalam memanfaatkan energi terbarukan. Implementasi di Yogyakarta ini adalah contoh konkret dari semangat tersebut, yang diharapkan dapat diadopsi oleh lebih banyak gerakan kepramukaan di seluruh dunia.
Dengan inisiatif ini, Kwarda DIY tidak hanya memberikan kontribusi terhadap pelestarian lingkungan, tetapi juga memanfaatkan kesempatan untuk meningkatkan kualitas edukasi kepramukaan dengan cara yang inovatif dan relevan dengan tantangan zaman. Melalui pendidikan dan implementasi nyata, Pramuka di Yogyakarta diharapkan bisa menjadi pionir dalam gerakan energi bersih dan menjadi teladan bagi komunitas lain.