Penyeberangan

Kemenhub Antisipasi Lonjakan Penyeberangan Isra Miraj dan Imlek 2025

Kemenhub Antisipasi Lonjakan Penyeberangan Isra Miraj dan Imlek 2025
Kemenhub Antisipasi Lonjakan Penyeberangan Isra Miraj dan Imlek 2025

Menjelang libur panjang Isra Miraj dan perayaan Tahun Baru Imlek 2025, Kementerian Perhubungan Kemenhub bersama Direktorat Jenderal Bina Marga dan Korlantas Polri mengambil langkah lanjutan untuk mengatur operasional angkutan penyeberangan guna mengatasi potensi kepadatan lalu lintas. Kebijakan strategis ini merupakan bagian dari usaha bersama untuk menjamin kelancaran dan keselamatan bagi masyarakat yang melakukan perjalanan selama liburan panjang tersebut.

Menurut Pelaksana Tugas Plt Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Ahmad Yani, semua pengaturan ini telah dituangkan dalam Surat Keputusan Bersama SKB yang ditandatangani pada Senin 20 Januari. Demi mewujudkan libur panjang yang selamat dan aman di sektor penyeberangan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, bersama Direktorat Jenderal Bina Marga serta Korlantas Polri mengatur operasional angkutan penyeberangan di masa libur panjang Isra Miraj dan Imlek Tahun 2025, ujar Yani.

Pengaturan Lalu Lintas Pelabuhan

Regulasi ini memiliki fokus utama pada manajemen pergerakan orang dan barang di beberapa pelabuhan strategis. Empat pelabuhan utama yang masuk dalam pengaturan adalah Pelabuhan Ketapang, Gilimanuk, Merak, dan Bakauheni. Ahmad Yani menyatakan bahwa pengaturan ini vital mengingat volume kendaraan diperkirakan meningkat secara signifikan selama liburan. Di momen libur panjang biasanya banyak terjadi pergerakan orang dan meningkatnya jumlah kendaraan, di sektor penyeberangan pun sama, ungkapnya.

Pengaturan dimulai pada tanggal 24 Januari 2025 dan berlangsung hingga 2 Februari 2025. Prioritas diberikan kepada sepeda motor, mobil penumpang, dan bus, sementara mobil barang tidak menjadi prioritas. Di lintasan penyeberangan Jangkar-Lembar, mobil penumpang dan barang dibatasi hingga golongan VII, dengan panjang maksimum kurang dari atau sama dengan 12 meter.

Pengaturan Pelabuhan Darurat

Dermaga Bulusan dipersiapkan untuk digunakan secara opsional sebagai penanggulangan jika terjadi penumpukan kendaraan akibat cuaca ekstrem atau ledakan jumlah kendaraan di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk.

Pengaturan Pelabuhan di Merak dan Bakauheni

Di Pelabuhan Merak, Bakauheni, dan beberapa pelabuhan lainnya seperti Ciwandan dan BBJ Bojonegara, kendaraan pejalan kaki dan kendaraan bermotor dengan golongan I hingga golongan IX diperbolehkan melakukan perjalanan. Ketika kapasitas parkir di Pelabuhan Merak dan Indah Kiat mencapai 70 persen, kendaraan dalam golongan lebih tinggi akan dialihkan ke pelabuhan alternatif seperti BBJ Bojonegara.

Ahmad Yani juga menegaskan, Pemanfaatan Pelabuhan Ciwandan, Pelabuhan BBJ Muara Pilu, dan Pelabuhan Wijaya Karya Beton Tbk., akan digunakan sebagai pelabuhan kontingensi untuk memecah antrian kendaraan apabila terjadi penumpukan.

Buffer Zone atau Area Penyangga

Untuk menghindari kemacetan yang parah, buffer zones akan dipasang di lokasi strategis. Penumpang menuju Pelabuhan Ketapang dari Situbondo didorong untuk berhenti di Rest Area Watudodol, sedangkan dari arah Jember bisa berhenti di kantong parkir Dermaga Bulusan. Selanjutnya, buffer zone juga ditetapkan untuk kendaraan menuju Pelabuhan Gilimanuk di Terminal Kargo Gilimanuk.

Pengaturan buffer zone lainnya termasuk Rest Area di sepanjang jalur tol menuju Pelabuhan Merak, BBJ Bojonegara, dan Pelabuhan Ciwandan, memastikan arus lalu lintas tetap terkendali.

Pengecekan dan Evaluasi

Ahmad Yani menjelaskan bahwa karena situasi di lapangan bisa berubah, pengaturan dan keputusan tersebut mungkin akan dievaluasi secara berkala. Apabila terjadi perubahan pengaturan penundaan perjalanan secara situasional, pihak kepolisian dapat melaksanakan manajemen operasional berupa diskresi petugas kepolisian, tambah Yani.

Dengan adanya langkah-langkah antisipatif ini, pemerintah bertujuan untuk mengurangi kemacetan dan memenuhi kebutuhan transportasi penyeberangan yang aman dan nyaman selama periode liburan Isra Miraj dan Imlek. Langkah ini menunjukkan kesiapan dan koordinasi yang lebih baik antara berbagai lini pemerintahan untuk mengatasi tantangan transportasi di hari-hari sibuk.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index