ENERGI

Presiden Prabowo Subianto Resmikan 37 Proyek Ketenagalistrikan, Perkuat Ketahanan Energi Nasional

Presiden Prabowo Subianto Resmikan 37 Proyek Ketenagalistrikan, Perkuat Ketahanan Energi Nasional
Presiden Prabowo Subianto Resmikan 37 Proyek Ketenagalistrikan, Perkuat Ketahanan Energi Nasional

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meresmikan sejumlah proyek strategis di bidang ketenagalistrikan yang menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat ketahanan energi nasional. Peresmian ini meliputi 37 proyek yang mencakup pembangkit listrik, jaringan transmisi, hingga gardu induk yang tersebar luas di 18 provinsi di seluruh Indonesia. Acara peresmian ini dilakukan di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, pada hari Senin, 20 Januari 2025.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan rasa bangganya dapat meresmikan salah satu proyek energi terbesar di dunia. "Hari ini saya mendapat kehormatan besar dan saya sangat bangga dapat hadir di Jatigede ini dalam rangka meresmikan proyek-proyek besar di 18 provinsi. Mungkin ini peresmian proyek energi terbesar di dunia mungkin yang kita resmikan, 3,2 Gigawatt (GW) sekaligus," ujar Prabowo.

Proyek ini meliputi pembangunan 26 pembangkit listrik dengan kapasitas total yang mencapai 3.222,75 Megawatt (MW). Selain itu, 11 jaringan transmisi dan gardu induk telah dibangun dengan total panjang 739,71 kilometer sirkit (kms), serta kapasitas mencapai 1.740 Megavolt Ampere (MVA). Dari total kapasitas pembangkit yang diresmikan, 89 persen bersumber dari potensi energi bersih.

Lebih dari sekadar proyek pembangunan, infrastruktur ketenagalistrikan ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan energi nasional, meningkatkan pemerataan pasokan listrik, dan mendukung pengembangan sektor industri serta perekonomian daerah. Proyek ini juga sejalan dengan visi Indonesia untuk mencapai swasembada energi berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dalam peresmian ini, Presiden Prabowo didampingi oleh sejumlah menteri dan pejabat penting seperti Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, dan Gubernur Jawa Barat Terpilih Dedi Mulyadi.

Presiden Prabowo menegaskan pentingnya pengembangan sektor ketenagalistrikan sebagai salah satu pilar utama dalam mencapai negara maju dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Betapa penting energi yang kita butuhkan untuk melangsungkan transformasi bangsa kita. Kita ingin menjadi negara modern, negara maju. Kita ingin meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia. Kita ingin menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia, untuk itu kita butuh untuk menjadi negara industri," jelas Prabowo.

Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi yang ramah lingkungan. Prabowo menambahkan, "Untuk itu energi sangat vital, kita punya sumber alam yang cukup besar dan kita sekarang punya kemampuan untuk melakukan transformasi ini. Untuk itu saya kira kita sekarang ini menjadi salah satu di dunia negara yang mungkin termasuk paling maju di bidang transformasi energi menjadi energi terbarukan."

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan berbasis energi terbarukan adalah langkah strategis untuk mencapai swasembada energi. "Peresmian ini dalam rangka menerjemahkan komitmen Bapak Presiden untuk melakukan transisi energi dari energi fosil kepada energi baru terbarukan. Dan ini adalah salah satu proyek ketenagalistrikan terbesar di dunia yang kita resmikan bersama-sama," tegas Bahlil.

Dalam kaitannya dengan target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen, Bahlil menambahkan bahwa pemerintah akan terus mendukung pengembangan infrastruktur listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT). "Ke depan kita akan menambah 71 GW atau 71.000 MW dengan jaringan kurang lebih sekitar 48 ribu kms, 48 ribu kms itu kalau dia berbanding lurus, kurang lebih sekitar 8.000 km," imbuhnya.

Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, menyatakan komitmen penuh PLN dalam menyukseskan visi pemerintah terkait kemandirian energi dan pertumbuhan ekonomi. "PLN siap menjalankan penugasan dari pemerintah untuk dapat memberikan akses listrik yang merata untuk seluruh masyarakat. Terlebih dari itu, upaya ini menjadi langkah PLN dalam mendukung pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan pemerintah melalui swasembada energi," kata Darmawan.

Darmawan turut berterima kasih kepada pemerintah atas dukungan yang diberikan, sehingga pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dapat terlaksana dengan baik. "Terima kasih kepada pemerintah yang telah mendukung upaya PLN mewujudkan keadilan energi bagi seluruh masyarakat, sehingga tantangan dan hambatan proyek mampu diselesaikan secara cepat bersama," ujar Darmawan.

Adapun 89 persen dari pembangkit yang diresmikan adalah berbasis energi bersih, yang terdiri dari PLTA dengan kapasitas total 284 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) 29,98 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) 41,52 MW, PLTS 50,25 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) 27 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) 2.380 MW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) 60 MW.

"Proyek strategis ketenagalistrikan ini tidak hanya akan memberikan suplai listrik yang andal untuk masyarakat, tetapi juga akan mendukung perekonomian dan menciptakan ribuan lapangan kerja baru," pungkas Darmawan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index