Polytron, perusahaan elektronik dan otomotif terkemuka di Indonesia, mengklaim telah berhasil meraih pangsa pasar motor listrik hingga 30 persen di Indonesia pada tahun 2024. Keberhasilan ini tercatat berdasarkan data dari Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua (Sisapira). Data Sisapira ini menunjukkan lonjakan drastis dalam penjualan motor listrik, mencerminkan meningkatnya minat masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan ini.
Menurut data Sisapira, penjualan motor listrik selama tahun 2024 meningkat lima kali lipat dibandingkan tahun 2023. Tercatat sebanyak 62.541 unit motor listrik bersubsidi telah tersalurkan tahun lalu, naik signifikan sebesar 442 persen dari angka tahun sebelumnya yang hanya mencapai 11.532 unit.
Ilman Fachrian Fadly, Head of Product Polytron EV, menuturkan bahwa lonjakan ini adalah cerminan dari meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mobilitas berkelanjutan. "Saat ini ada sekitar 50-an brand motor listrik yang bersaing di pasar. Namun, tidak semua pabrikan melakukan pengukuran pangsa pasar yang konsisten," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta. "Kami mengacu pada data subsidi pemerintah melalui Sisapira. Dari situ, kami estimasikan pangsa pasar kami mendekati 30 persen dari total subsidi yang dikeluarkan pemerintah," tambah Ilman.
Dari data tersebut, Polytron berhasil menyalurkan sekitar 18.000 unit motor listrik bersubsidi sepanjang tahun 2024. Angka ini menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menarik perhatian konsumen yang mulai beralih kepada kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
Polytron menawarkan beberapa model motor listrik, termasuk Fox S, Fox R, dan Fox 500. Harga untuk model-model ini dimulai dari Rp 18,5 juta untuk Fox S, Rp 21 juta untuk Fox R, hingga Rp 43 juta untuk Fox 500 (harga on the road Jakarta). Harga yang kompetitif ini menjadikan Polytron sebagai salah satu pilihan utama bagi konsumen yang mencari motor listrik berkualitas dengan harga terjangkau.
Ilman juga menjelaskan kontribusi besar subsidi pemerintah terhadap lonjakan penjualan motor listrik mereka. “Masyarakat sangat dibantu oleh adanya subsidi untuk motor listrik kami. Sekitar 90 persen penjualan EV kami tahun lalu berasal dari program subsidi, jadi dari situ sudah bisa dilihat betapa pentingnya peran subsidi dalam meningkatkan adopsi kendaraan listrik," jelas Ilman.
Keberhasilan Polytron dalam meraih pangsa pasar tidak hanya terbatas pada penjualan. Perusahaan juga berfokus pada pengembangan teknologi ramah lingkungan dan keberlanjutan, dengan berinvestasi pada riset dan pengembangan untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja produk motor listrik mereka. Polytron juga aktif melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat beralih ke kendaraan listrik, serta dampaknya terhadap pengurangan emisi karbon.
Pemerintah Indonesia sendiri terus mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi polusi udara dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Program subsidi seperti yang dikelola oleh Sisapira telah menjadi salah satu langkah kunci dalam mencapai target ini.
Meskipun demikian, masih terdapat tantangan yang harus dihadapi oleh pabrikan seperti Polytron, antara lain terkait dengan infrastruktur pengisian daya yang belum merata, serta minimnya pengetahuan masyarakat umum mengenai kelebihan motor listrik dibandingkan dengan kendaraan bermesin bakar.
Ke depan, Polytron berencana untuk terus berinovasi dan memperluas jangkauan produk mereka, sambil terus memperkuat pangsa pasar yang sudah dimiliki. “Kami berkomitmen untuk memberikan produk yang terbaik, dengan tetap memperhatikan kualitas dan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Kami yakin dengan strategi yang tepat dan didukung oleh kebijakan pemerintah, kami bisa terus meningkatkan adopsi motor listrik di Indonesia," ungkap Ilman optimis.
Dengan adanya peningkatan penjualan motor listrik seperti yang dilaporkan oleh Polytron dan pabrikan lain, diharapkan dapat menciptakan efek domino dalam mengubah pandangan masyarakat terhadap pentingnya lingkungan yang lebih bersih dan keberlanjutan. Dengan terus mendorong inovasi dan memperluas aksesibilitas kendaraan listrik, Indonesia bisa menjadi salah satu negara pelopor dalam penggunaan teknologi ramah lingkungan di kawasan Asia Tenggara dan dunia.