Transportasi

Inisiatif Transportasi Publik Berbasis Tenaga Listrik di Mataram: Perlukan Kajian Mendalam

Inisiatif Transportasi Publik Berbasis Tenaga Listrik di Mataram: Perlukan Kajian Mendalam
Inisiatif Transportasi Publik Berbasis Tenaga Listrik di Mataram: Perlukan Kajian Mendalam

Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram tengah mengusulkan langkah inovatif dalam upaya meningkatkan sistem transportasi publik berbasis tenaga listrik. Rencana ambisius ini diharapkan mampu menekan ketergantungan pada kendaraan bermotor berbahan bakar fosil yang selama ini menjadi kontributor utama polusi udara serta kemacetan di tengah kota. Namun, berbagai pertanyaan kritis muncul seiringan dengan harapan tinggi terhadap inisiatif tersebut.

Ketua Komisi III DPRD Kota Mataram, Abd Rachman, SH., menyampaikan dukungannya terhadap langkah Pemkot meskipun menegaskan pentingnya kajian yang komprehensif sebelum implementasi dilakukan. “Apakah kendaraan listrik yang dimaksud adalah mobil listrik? Jika iya, bagaimana solusi tersebut akan mengatasi masalah kemacetan yang selama ini menjadi persoalan utama di Mataram,” ungkap Rachman.

Berbagai pihak menyebutkan bahwa penggunaan mobil listrik, meski ramah lingkungan, berpotensi memperparah kemacetan jika tidak direncanakan dengan cermat. Dalam konteks luas kota Mataram yang hanya sekitar 61 kilometer persegi, penting dipahami bahwa pemilihan jenis angkutan publik harus sesuai dengan kebutuhan spesifik kota tersebut. Keputusan yang diambil perlu didasarkan pada pemikiran matang agar inovasi ini tidak menciptakan masalah baru di kemudian hari.

Beberapa inisiatif serupa pernah dijalankan sebelumnya, seperti pengaktifan kembali kendaraan angkutan bemo kuning oleh Pemkot Mataram. Inisiatif tersebut patut diapresiasi, namun implementasinya masih menghadapi berbagai kendala. Masih ada titik kemacetan, terutama pada jam sibuk, seperti saat kepulangan sekolah.

Sebagai bentuk antisipasi, Ketua Fraksi Partai Gerindra ini menyarankan agar Pemkot Mataram menyusun strategi lalu lintas yang lebih efektif sebagai pendamping inisiatif kendaraan listrik ini. “Jika rencana ini tidak disertai dengan strategi pengelolaan lalu lintas yang tepat, kendaraan listrik yang digunakan untuk angkutan publik justru bisa terjebak dalam kemacetan yang sama, tanpa memberikan solusi signifikan bagi kelancaran transportasi di kota,” tambah Rachman.

Bagaimana pun, inovasi dalam sektor transportasi publik tidak bisa sekadar mengikuti tren global. Madiator harus memastikan setiap strategi inovatif dirancang berdasarkan penelitian dan disesuaikan dengan karakteristik lokal. Pemkot Mataram perlu terlibat aktif dalam kajian mendalam dan perencanaan strategis yang matang sebelum mengimplementasikan ide tersebut.

Pelibatan Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) dalam proses perencanaan dan pelaksanaan inisiatif ini diharapkan dapat memberikan arahan yang tepat berdasarkan kajian ilmiah. Dengan keterlibatan Brida, setiap rencana yang diajukan dapat dievaluasi keberlanjutannya secara menyeluruh dan memenuhi kebutuhan jangka panjang masyarakat Mataram.

Langkah strategis lainnya yang bisa ditempuh adalah dengan merancang skema transportasi terpadu yang mengintegrasikan berbagai moda angkutan publik berbasis listrik dengan infrastruktur transportasi yang sudah ada. Tujuannya untuk menciptakan efisiensi baik dari segi operasional maupun pengalaman pengguna.

Penting diingat, tantangan dalam mewujudkan transportasi berbasis listrik tidak hanya berkutat di aspek transportasi semata. Tantangan tersebut menyentuh aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dengan demikian, setiap kebijakan dan proyek implementasi harus memperhatikan keberlanjutan, efisiensi, dan tentunya dampak sosialnya.

Pemkot Mataram memiliki kesempatan emas untuk mencetak sejarah sebagai pionir dalam penerapan sistem transportasi hijau yang efektif. Kesuksesan dari inisiatif ini akan tergantung pada sejauh mana perencanaan strategis didasarkan pada realitas lokal dan bukan sekadar adopsi teknologi baru tanpa pertimbangan matang.

Dengan demikian, Pemkot Mataram diharapkan dapat menjadikan inisiatif transportasi tenaga listrik ini sebagai tonggak transformasi sistem transportasi publik yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, sembari terus melakukan evaluasi untuk penyempurnaan program. Ini adalah langkah awal menuju kota yang lebih hijau, bersih, dan nyaman bagi seluruh warganya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index