Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali mengukir prestasi di kancah nasional dengan meraih Juara 1 dalam kompetisi bergengsi Nasional Study Case Parade Tambang. Lomba yang diselenggarakan di Universitas Sriwijaya ini menjadi saksi kemampuan unggul dari tiga mahasiswa Teknik Pertambangan angkatan 2021, yakni Raja Parmonang Manurung, Fathurrahmat Ramadhan, dan M. Luthfi Idhar Muharom.
Kompetisi ini mengharuskan peserta untuk merancang solusi perencanaan tambang terbuka menggunakan metode auger. Dalam lomba ini, para peserta ditantang untuk mengolah data yang mencakup informasi lubang bor, sifat material batuan, harga jual batubara, kriteria alat tambang, dan geometri ultimate pit limit, menjadi suatu rancangan tambang yang efisien dan ekonomis.
“Dari data-data tersebut, kami harus merancang aspek teknis dan ekonomis dari proses penambangan untuk membangun tambang auger yang layak, dengan mempertimbangkan aspek geoteknik, penyaliran, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, serta aspek ekonomi yang harus memberikan keuntungan,” ujar Fathurrahmat Ramadhan dalam sebuah wawancara.
Good Mining Practice dan Keunggulan Teknologi
Dengan latar belakang sebagai mahasiswa Teknik Pertambangan, tim dari ITB ini merasa tertantang untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan ke dalam praktek nyata. Kompetisi ini memberi kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan solusi tambang yang tidak hanya inovatif tetapi juga mengedepankan prinsip-prinsip good mining practice. Prinsip ini melibatkan sejumlah aspek penting seperti konservasi sumber daya, pengelolaan dampak lingkungan, serta keselamatan dan kesehatan kerja.
Tim ini memberikan solusi konservasi batubara dengan menggunakan metode auger mining, yang dianggap lebih efisien dalam pemanfaatan sumber daya batubara. “Dalam perencanaan tambang, kami fokus pada aspek teknis dan ekonomis yang tidak hanya memastikan keselamatan, tetapi juga mampu memberikan keuntungan yang maksimal,” jelas Raja Parmonang Manurung.
Tantangan dan Strategi Kerja Tim
Mencapai puncak prestasi ini jelas bukan tanpa tantangan. Perjalanan mereka menuju juara dimulai dari tahap persiapan, mengumpulkan pemahaman mendalam mengenai perencanaan tambang dengan metode auger, serta melakukan konsultasi dengan alumni dan pakar industri. Informasi tambahan dan masukan dari para ahli di lapangan memberikan perspektif baru dan memperkaya strategi mereka.
“Kunci kesuksesan tim kami yaitu kerja sama tim yang baik, saling back-up dan berkabar apabila ada yang berhalangan untuk berprogres,” ujar M. Luthfi Idhar Muharom. Kerjasama tim yang solid dan kemampuan untuk saling mendukung menjadi dasar penting dalam menyelaraskan kemampuan teknis dan metodelogis yang diperlukan untuk proyek ini.
Pesan untuk Generasi Selanjutnya
Keberhasilan ini membawa pesan penting bagi mahasiswa lainnya yang berencana mengikuti kompetisi serupa. Menurut Fathur, penting untuk selalu memahami konteks masalah dengan baik dan mengerahkan usaha terbaik dalam setiap tahap persiapan. Selain itu, ia menyarankan untuk tidak pernah berhenti berusaha serta terus menggali potensi diri dalam memberikan solusi yang inovatif.
Bagi tim ITB ini, pencapaian ini tidak hanya membawa kebanggaan pribadi dan bagi almamater, tetapi juga menjadi pembuktian bahwa anak-anak muda Indonesia mampu bersaing dan membawa solusi konkrit untuk industri pertambangan di masa depan. Mereka memegang teguh prinsip bahwa melalui kerja keras dan kolaborasi yang efektif, setiap tantangan dapat diubah menjadi peluang untuk berinovasi.
Prestasi ini menempatkan mereka sebagai teladan bagi mahasiswa lain di bidang teknik, menunjukkan bagaimana penerapan teori dalam konteks praktis dapat menghasilkan solusi nyata yang bermanfaat bagi industri dan masyarakat luas. Dengan berpegang teguh pada prinsip good mining practice, mereka mengedepankan praktik pertambangan yang berkelanjutan dan beretika, sejalan dengan kebutuhan dan tantangan industri pertambangan modern.