JAKARTA - Mewujudkan akses energi yang merata di seluruh Indonesia bukanlah pekerjaan mudah, terlebih ketika harus menjangkau daerah terpencil, terdepan, dan tertinggal (3T). Namun, PT Pertamina (Persero) menunjukkan tekad kuat dengan memperluas distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) hingga ke pelosok negeri.
Hingga tahun 2025, perusahaan pelat merah tersebut mencatat capaian signifikan dengan total 15.345 titik distribusi BBM dan 269.096 pangkalan LPG yang tersebar di 38 provinsi.
Capaian ini menjadi bukti nyata komitmen Pertamina dalam menjaga ketersediaan energi, sekaligus menghadirkan pemerataan akses energi bagi seluruh masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali.
Energi untuk Semua, Bukan Hanya Perkotaan
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa upaya ini sejalan dengan misi Pertamina sebagai perusahaan milik negara yang bertanggung jawab menghadirkan energi terjangkau dan berkelanjutan.
“Pertamina bergerak menyalurkan energi hingga daerah terpencil (remote area). Pertamina menggunakan berbagai moda transportasi, baik darat, laut dan udara. Hal ini membuktikan bahwa sebagai perusahaan milik negara, Pertamina akan tetap menjaga akses energi (accessibility), harga yang terjangkau (affordability) dan produk energi yang dibutuhkan (acceptability), bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Fadjar.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa Pertamina tidak hanya berfokus pada konsumen di perkotaan. Justru tantangan utama adalah menjangkau wilayah-wilayah 3T yang memiliki keterbatasan infrastruktur, medan sulit, serta biaya distribusi yang lebih tinggi.
BBM Satu Harga: Menjaga Keadilan Energi
Salah satu program andalan yang terus dijalankan Pertamina adalah BBM Satu Harga, yang dimulai sejak 2017. Melalui Subholding Commercial & Trading, hingga 2024 Pertamina telah mengoperasikan 573 lembaga penyalur BBM Satu Harga di berbagai daerah.
Program ini memastikan bahwa masyarakat di daerah 3T bisa membeli BBM dengan harga yang sama seperti masyarakat di wilayah lain, termasuk kota besar. Tidak ada lagi kesenjangan harga akibat jarak atau akses yang sulit.
Distribusi BBM Satu Harga telah tersebar ke berbagai wilayah Indonesia:
Sumatera: 86 titik
Kalimantan: 112 titik
Sulawesi: 60 titik
Nusa Tenggara: 102 titik
Maluku: 87 titik
Papua: 121 titik
Jawa dan Bali: 5 titik
Keberadaan lembaga penyalur ini merupakan perwujudan sila kelima Pancasila, yakni “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dengan harga yang sama, masyarakat di pedalaman Papua maupun pesisir Nusa Tenggara bisa merasakan energi dengan biaya setara seperti di Jakarta atau Surabaya.
Menembus Batas dengan Moda Transportasi
Untuk menjaga pasokan hingga ke pelosok, Pertamina mengoperasikan berbagai moda transportasi: darat, laut, hingga udara. Hal ini menegaskan fleksibilitas sekaligus keseriusan perusahaan dalam memastikan energi benar-benar sampai ke masyarakat.
Wilayah kepulauan, pegunungan, hingga daerah tanpa akses jalan darat tetap mendapat perhatian. Tantangan berupa cuaca ekstrem, infrastruktur terbatas, atau biaya logistik tinggi tidak menyurutkan semangat Pertamina dalam menyalurkan energi.
LPG untuk Kehidupan Sehari-Hari
Selain BBM, LPG juga menjadi kebutuhan vital rumah tangga. Pertamina melalui 269.096 pangkalan LPG memastikan distribusi gas untuk memasak dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Penyediaan LPG yang merata tidak hanya membantu rumah tangga dalam aktivitas sehari-hari, tetapi juga mendukung sektor UMKM seperti warung makan, pedagang kecil, hingga industri rumahan. Dengan demikian, perluasan distribusi LPG turut mendukung pertumbuhan ekonomi lokal di daerah.
Komitmen Jangka Panjang
Capaian distribusi BBM dan LPG hingga 2025 hanyalah salah satu langkah dari komitmen jangka panjang Pertamina. Perusahaan menyadari bahwa energi adalah faktor fundamental dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mendorong produktivitas, serta menjaga ketahanan energi nasional.
Upaya ini sekaligus mendukung program pemerintah dalam pemerataan pembangunan, termasuk pengentasan kemiskinan di wilayah 3T. Akses energi yang adil akan membuka peluang usaha baru, menggerakkan ekonomi daerah, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dukungan bagi Keberlanjutan
Fadjar menambahkan, strategi Pertamina tidak hanya berorientasi pada pemerataan, tetapi juga pada keberlanjutan energi. Dengan menjaga aksesibilitas, affordabilitas, dan acceptabilitas, Pertamina berupaya menghadirkan solusi energi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat sekaligus mendukung agenda transisi energi nasional.
Langkah ini sejalan dengan komitmen global untuk menghadirkan energi bersih, terjangkau, dan berkelanjutan bagi semua. Ke depan, upaya pemerataan distribusi BBM dan LPG akan terus dilanjutkan, beriringan dengan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan.
Hingga kini, Pertamina telah membuktikan bahwa menghadirkan energi hingga ke pelosok negeri bukan sekadar wacana, melainkan kenyataan yang terus diwujudkan. Dengan lebih dari 15 ribu titik distribusi BBM, ratusan ribu pangkalan LPG, serta ratusan penyalur BBM Satu Harga, masyarakat di daerah 3T bisa merasakan manfaat energi dengan biaya sama seperti di kota besar.
Komitmen ini menjadikan Pertamina tidak hanya sebagai penyedia energi, tetapi juga pilar penting dalam menjaga keadilan sosial, pemerataan pembangunan, dan ketahanan energi nasional.